1 Hektar Hasilkan 2 Ton Kopi
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – Produktivitas panen kopi petani di Kabupaten Kepahiang diperkirakan akan meningkat tajam. Pasalnya, tahun ini program kopi sambung yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang sejak 2016 sudah mulai panen raya. Khusunya untuk Kecamatan Kabawetan, Muara Kemumu, Bermani Ilir, Merigi, Ujan Mas dan Seberang Musi sudah memasuki masa panen raya tahun ini.
“Ya, untuk program 2016 sudah mulai panen, sementara yang tahun 2018 juga sudah mulai berbuah,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kepahiang, Hernawan SPKP.
Menurutnya, prediksi peningkatan hasil panen petani dua kali lipat dari pengelolaan kopi biasa. Sebelum menggunakan teknologi stek sambung, produksi kopi petani setiap satu hektar kebun kopi diperkirakan hanya kisaran 500 kg hingga 700 kilogram. Pasca penerapan teknologi stek sambung hasil produksi kopi bisa mencapai 1 ton hingga 2 ton perhektarnya. “Ya, untuk peningkatan hasil panen sangat bagus bila pakai kopi stek,” tuturnya.
Kecamatan Kabawetan pengembangan kopi sambung direalisasikan melalui dana APBN 2018 sebanyak 336.000 batang. Bibit kopi sambung disalurkan kepada 14 kelompok tani. Diantaranya, berada di Desa Sidorejo, Tangsi Duren, Suka Sari, Bandung Baru, Baret Wetan, Bukit Sari, Air Sempiang dan Desa Pematang Donok.
Entres kopi Rabusta Sintaro 1 dan Sehasen, bibit diambil dari kebun kelompok tani di Desa Bukit Sari, Kecamatan Kabawetan yang disambungkan kepada batang kopi tani penerima program bantuan stek sambung. Kualitas bibit sudah lolos seleksi dan dikukuhkan dengan SK Menteri Pertanian RI No. 142/KPTS/KB.020/12/2017 tanggal 29 Desember 2017. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: