Stunting Permasalahan Serius Dinkes

Stunting Permasalahan Serius Dinkes

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Tingginya angka penderita stunting (Kerdil/gagal tumbuh) yang merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara (BU).  Data terhimpun dari hasil survei pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara, pada tahun 2017 penderita stunting sebanyak 35% dan ditahun 2018 sebanyak 25,90% yang terdapat di 10 desa dalam 5 kecamatan.

\"Karena dasar itulah, Kabupaten Bengkulu Utara menjadi fokus penanggulangan stunting yang harus diperhatikan oleh semua lintas sektor,\" kata Plt Kepala Dinkes Bengkulu Utara, Syamsul Maarief ketika ditemui Bengkulu Ekspress di ruang kerjanya, kemarin (26/4).

Arief menambahkan, untuk penanggulangan stunting tersebut, tidak bisa bergantung terhadap satu sektor yaitu sektor kesehatan. Namun harus adanya sinergitas dari semua lintas sektor, agar penurunan angka penderita stunting mencapai angka nasional, yaitu di bawah angka 20%.

\"Tidak bisa sektor kesehatan saja, jadi harus seluruh sektor, kalau sektor dari kesehatan digarap sejak dari masa remaja (putri) sampai pada saat mencapai kehamilan, atau dalam istilah 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dimulai dari orang dinyatakan positif hamil sampai bayi berusia 2 tahun,\" terangnya.

Terkait hal tersebut, Arief mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara terutama terhadap kaum wanita, langkah untuk mencegah terjadinya stunting pada bayi dan balita, agar dapat menjaga pola asuh bayi. Dengan memberikan ASI eksklusif dari awal kelahiran hingga bayi berusia 6 bulan, kemudian setelah 6 bulan diberikan penunjang Asi, dan pada saat remaja dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet penambah darah untuk menambah sel darah merah.

\"Dan untuk wanita yang sedang hamil, agar dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan seimbang, sehingga janin dalam tubuh bisa berkembang dengan baik, agar sewaktu bayi lahir berat badan tidak kurang dari 2,5 kg (standar kesehatan),\" tandas Arief.(127)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: