Obat Bius RS Habis
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – Informasi beredar bila Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepahiang kehabisan obat bius. Habisnya obat bius diketahui ketika salah seorang warga melakukan pencabutan gigi kerumah sakit Kamis (21/3), petugas medis yang menangani pasien mengatakan jika obat bius semprot sedang habis.
Info terhimpun bila cadangan obat bius RSUD Kepahiang dipinjam salah satu dokter untuk kegiatan diluar program rumah sakit. Obat bius jenis semprot tersebut belum dikembalikan hingga kemarin siang. Kepala Bagian Umum RSUD Kepahiang Saprialis A Gani SKM dikonfirmasi membenarkan jika adanya kehabisan stok obat bius. Tetapi kehabisan obat bius hanya terjadi disalah satu Poli bukan keseluruhan RSUD Kepahiang.
“Kalau obat bius tidak ada habis, hanya yang di Poli gigi saja ada kekurangan,” ungkap Saprialis.
Menurutnya, persedian obat bius untuk Poli gigi dipinjam salah satu dokter RSUD Kepahiang, karena danya kegiatan dirumah sakit. “Dipinjam salah satu dokter, hingga sekarang belum dikembalikan,” ujarnya. Kekosongan obat bius jenis semprot tidak mengganggu pelayanan medis karena RSUD Kepahiang memiliki cadangan bius jenis suntik. Sehingga, pasien yang akan cabut gigi berobat tetapi bisa dilakukan pembiusan. “Kita memiliki aleternatif lain yakni ada bius suntik, jadi pelayanan tidak terganggu,” tegas Saprialis.
Sementara Waka I DPRD Kepahiang Andrian Defandra SE cukup kaget mendapatkan kabar kehabisan obat bius dirumah sakit. Karena RSUD Kepahiang sudah menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan anggaran tahun 2019 kurang lebih Rp 15 miliar.
“Rumah sakit BLUD diberikan wewenang penuh untuk mengelolah pendapatan rumah sakit itu sendiri. Pemerintah dan Banggar DPRD Cuma memberikan target pendapatan kalau tidak salah 2019 sekitar kurang lebih 15 miliar. Jadi tidak ada alasan, bahwa obat bius habis karena itu kebutuhan dasar rumah sakit apalagi RSUD Kepahiang sekarang sudah terakreditasi,” tuturnya.
Waka I DPRD juga mempertanyakan adanya peminjaman obat bius atau barang RSUD untuk kegiatan diluar program pelayanan rumah sakit. “Kalau benar, adanya obat bius dipinjam-pinjamkan apakah benar seperti itu SOP. Apa boleh dipinjam-pinjamkan,” tegasnya. DPRD Kepahiang bakal memangil Dirut RSUD dr Hulman August Erikson dan dokter yang meminjam obat bius untuk meminta keterangan secara jelas mengapa obat bius dipinjam pakaikan. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: