Pemecatan 19 Karyawan PDAM Didukung

Pemecatan 19 Karyawan  PDAM Didukung

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang siap menuntaskan penyakit kronis yang menggerogoti tubuh manajemen PDAM Tirta Alami. Permasalahan akut yang terus menerus terjadi didalam internal perusahaan milik daerah tersebut harus diselesaikan. Sehingga PDAM Tirta Alami bisa menjadi perusahaan sehat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kepahiang, Zamzami Zubir SE MM mengatakan, segera melaksanakan rapat evaluasi dengan Dirut PDAM Tirta Alami serta jajaran terkait lainnya. Agar bisa mencarikan solusi tepat untuk mengatasi persoalan-persoalan yang membelit PDAM.

“Saya belum mendapatkan laporan terkait dengan hasil rapat PDAM dengan Komisi III DPRD. Segera saya akan penggilan untuk mengetahui persoalannya,” jelas Zamzami.

Menurutnya, masalah anggaran hingga over jumlah karyawan PDAM harus diselesaikan secepatnya. Khusus masalah adanya 19 karyawan PDAM yang tak memiliki kejelasan status, mengingat kemampuan keuangan PDAM Tirta Alami tidak bisa membayarkan gaji meraka, tetapi karyawan dimaksud masih bekerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Kita akan pelajari dahulu, kalau memang (19) karyawan itu tidak dibutuhkan, maka bisa saja diberhentikan,” ungkapnya.

Bahkan untuk mengatasi masalah kronis ditubuh PDAM Tirta Alami, Pemkab Kepahiang siap menggelontorkan dana APBD.  “Untuk penyertaan modal kita bisa saja berikan dari APBD. Tentunya anggaran bisa tahun depan, kita akan ubah regulasinya supaya bisa serta akan dibahas bersama DPRD. Paling cepat dana APBD bisa dialirkan ke PDAM Tirta Alami di APBD Perubahan 2019,” tutur Zamzami.

Sebelumnya, hearing Komisi III DPRD Kepahiang dengan Dirut PDAM Tirta Alami Sudarmin SH MH mengungkap adanya penyakit kronis secara bertahun-tahun menggerogoti tubuh manajemen PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang.

Sehingga perusahaan milik daerah tersebut selalu memiliki permasalahan, meskipun Direktur Utama (Dirut) selalu berganti. Pertama, pesoalan anggaran PDAM Tirta Alami tidak pasti akibat pemasukan juah lebih kecil dari pengeluaran yang mesti ditanggung PDAM setiap bulannya. Dana masuk setiap bulan dari pembayaran rekening PAM pelanggan hanya kisaran Rp 60 juta sampai Rp 80 juta.

Sementara biaya pengeluaran, seperti pembayaran gaji karyawan dan operasional lainnya dalam sebulan mencapai Rp 130 juta. Kemudian, etos kerja karyawan sangat buruk sehingga menagemen tekuras untuk memperbaiki semangat kinerja karyawan. Bahkan, pihaknya tidak bisa serta merta melakukan pemangkasan pekerja dengan alasan kemanusiaan.

Ketua Komisi III DPRD Kepahiang, Agus Sandrilah SH bersama anggota merekomendasikan PDAM Tirta Alami menggelar rapat bersama eksekutif untuk mencari solusi cepat dan tepat. Salah satunya memperjelas status 19 karyawan tambahan, sehingga tidak menjadi beban perusahaan secara berlanjut. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: