Penyakit Kronis Gerogoti PDAM
KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Penyakit kronis secara bertahun-tahun menggerogoti tubuh manajemen PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang. Sehingga perusahaan milik daerah tersebut selalu memiliki permasalahan, meskipun Direktur Utama (Dirut) selalu berganti.
Pertama, pesoalan anggaran PDAM Tirta Alami tidak pasti akibat pemasukan juah lebih kecil dari pengeluaran yang mesti ditanggung PDAM setiap bulannya. Dana masuk setiap bulan dari pembayaran rekening PAM pelanggan hanya kisaran Rp 60 juta sampai Rp 80 juta, Sementara biaya pengeluaran seperti pembayaran gaji karyawan dan operasional lainnya dalam sebulan mencapai Rp 130 juta.
“Persoalannya kita over karyawan, sekarang mencapai 48 orang. Padahal secara kemampuan hanya sekitar 30 karyawan,” terang Dirut PDAM Tirta Alami, Sudarmin SH, kemarin (29/1).
Kemudian, etos kerja karyawan sangat buruk sehingga menajemen tekuras untuk memperbaiki semangat kinerja karyawan. Bahkan, pihaknya tidak bisa serta merta melakukan pemangkasan pekerja dengan alasan kemanusian, Sehingga dalam setahun lebih kepemimpinan Sudarmin tidak bisa melakukan pencopotan atau pemutusan hubunggan kerja terhadap karyawan-karyawati, meskipun kinerja rendah.
Sudarmin menegaskan, ada 19 karyawan tambahan masuk dengan kondisi tidak jelas. Karena anggaran PDAM tidak mampu untuk membayar gaji karyawan baru tersebut. “Yang dipekerjakan itu manusia, dan terjadi sebelum saya. Saya tidak mau mengambil resiko, saya yang disalahkan nanti,” tegasnya.
Bahkan Dirut PDAM Tirta Alami mengakui, belum mengetahui nasib ke-19 karyawan yang dimaksudnya, apakah akan diperjelas statusnya atau tidak,Karena pihaknya masih harus rapat bersama eksekutif atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan Komisi III DPRD Kepahiang saat hearing.
\"Semua sudah kita bahas, apa yang dipertanyakan sudah kita jawab. Sumbang saran sudah kita dapati, kita dapat bahan untuk disampaikan ke Bupati,” terangnya.
Ketua Komisi III DPRD Kepahiang, Agus Sandrilah SH usai rapat menegaskan, Pemkab Kepahiang terutama Bupati tidak bisa lepas tangan terhadap permasalahan PDAM Tirta Alami.
Pemerintah harus turun tangan untuk mencarikan solusi agar penyakit yang menggerogoti tubuh PDAM segera bisa diatasi. “Tadi kita sudah sampaikan saran, agar bisa dibawa PDAM rapat dengan pemerintah.,Kita sarankan jika pemerintah tidak ada anggarannya, maka mereka (PDAM) bisa ajukan untuk menganggarkan dana dan usulkan kepada DPRD,” tutur Agus. Politisi Gerindra ini mengatakan, jika PDAM Tirta Alami terlam
bat melaporkan permasalahan internal di perusahaan daerah ke Komisi III. Padahal kondisinya sudah sangat parah. Ia berharap, dengan rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD, membuat manajemen PDAM Tirta Alami memiliki langkah untuk mengatasi persoalan internal yang selama ini melilit perusahaan BUMD tersebut.
Selain dihadiri Dirut PDAM Tirta Alami, beberapa pajabat penting PDAM juga hadir dalam rapat di ruang kerja Komisi III. Sementara di pihak wakil rakyat diikuti juga Edwar Samsi SIP MM, Zainal SSos dan Meri Hartati. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: