Pakai Satelit, Solusi 100% UNBK

Pakai Satelit,  Solusi 100% UNBK

\"\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2019 tingkat SMA/SMK/MA yang akan dilaksanakan pada pertengahan Maret ditargetkan 100 persen akan menggunakan basis komputer. Namun masih ada beberapa kendala belum siap UNBK karena faktor geografis yang belum teraliri jaringan internet.

\" Masih ada beberapa kawasan yang belum tidak terjangkau dengan internet, misal di pulau Enggano, dan Kaur, \" ungkap Kepala Bidang Pendidikan SMA, Zahirman Aidi MTPd pada Bengkulu Ekspress, kemarin.

Maka dari itu, saat ini Dinas Dikbud tengah menyisir berapa titik/sekolah yang belum teraliri jaringan listrik atau dikenal istilah blank spot internet. Mewujudkan 100 % UNBK, Dinas Dikbud bersama Dinas Komunikasi dan Informasi telah berkoordinasi untuk bisa berkolaburasi agar pelaksanaan UNBK dapat berlangsung di daerah.  \" Caranya kita menggunakan satelit untuk dikawasan itu, dan tinggal menyiapkan sarana dan prasaranya, \" cetusnya.

Penggunaan satelit ini akan jauh dirasakan khusus pelajar yang ada disana, dengan begitu tidak ada lagi siswa/siswi yang harus menginduk ke sekolah lain dan harus menempuh perjalanan sangat jauh bahkan sampai menginap.  \"Kita masih upayakan penggunaan satelit ini, tentunya menyisir dulu kawasan mana saja yang terkena blank spot internet, \" cetusnya.

Masih dikatakan Zahirman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, terus berupaya akan melakukan pengadaan sarana dan prasarana seperti komputer, dengan begitu pelaksanaan UNBK di Bengkulu tidak lagi digelar selama tiga sesi seperti yang dirasakan seperti sebelumnya.

Tiga Kabupaten US Gunakan Android

Sementara itu, ujian semester I (Ganjil) tahun 2018/2019 bagi sekolah madrasah sudah digelar. Berbeda dengan ujian semester sebelumnya, sejumlah madrasah di Bengkulu yang sebelumnya menggunakan kertas dan pensil, saat ini mulai beralih menggunakan android.

Ujian semester berbasis android ini dilakukan seiring dengan akan dilaksanakanya pelaksanaann Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Agar membiasakan penggunaan alat teknologi tersebut dan masih minimnya sarana PC di madrasah, sehingga android menjadi salah satu solusi karena banyak dimiliki pelajar.

Madrasah yang sudah ujian menggunakan android adalah Madrasah Tsanawiyah Al Hadi Kabupaten Lebong, Madrasah Ibdtiaiyah Al Islam di Karang Pulau Bengkulu Utara dan sebagian Madrasah swasta di kabupaten Mukomuko.

Kepala Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Bengkulu, Drs. H Bustasar MS M.Pd melalui kepala bidang pendidikan Madrasah, Dr. Junni Muslimin M.Pd menuturkan untuk kali pertama ujian android ini digelar dimulai pada 1-8 Desember 2018.

Dari laporan yang diterimanya setiap siswa memegang android, mereka bukan lagi asyik main hanphone, melainkan tengah serius mengerjakan soal-soal dalam bentuk pilihan ganda.  \"Kita sangat mengapresiasi upaya dari madrasah yang telah menerapkan ujian semester berbasis android, dan ini sama halnya dengan ujian berbasis komputer, \" ungkapnya pada Bengkulu Ekspress, kemarin.

Dari laporan yang dari MTs Al Hadi kabupaten Lebong menerangkan jika penerapan ujian sistem android hanya diperuntukkan bagi siswa/siswinya yang duduk dibangku kelas IX (Sembilan-red) terdiri dari 30 siswa.  Karena android terbatas ujian dibagi dalam dua sesi. Sementara siswa/siswi kelas 7 dan kelas 8 tetap ujian berbasis kertas dan pensil. Ujian berbasis android ini diinisiasi oleh tenaga kependidikan dan proktor UNBK, Tance Putra yang dinilai cakap dibidang jaringan komputer.

\"Tujuanya untuk mempermudah dalam pengoreksian jawaban hasil ujian siswa juga menggali potensi madrasah dengan keterbatasan sarana prasarana sekolah yang serba sederhana, \" katanya.

Untuk mgantispasi jaringan darurat (ofline) kami telah mempersiapkan 3 buah handphone android secara stanby sebgai sumber pemancar jaringan (hotspot). \"Setiap selsai ujian maka akses ujian, hotspot langsung di nonaktfkan demi menjga kerahasiaan soal.

Mantan kemenag Lebong itu menuturkan, penggunaan sistem komputer ataupun android memberikan dampak positif, seperti penghematan anggaran dibanding ujian berbasis kertas . Ia meminta upaya seperti ini dapat dicontoh bagi madrasah ataupun sekolah lain. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: