Gapoktan Tolak Galian C
TAP, Bengkulu Ekspress - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sengkuang, Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) menyampaikan surat penolakan galian C yang beroperasi di sekitar bendungan irigasi Desa Sengkuang, Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP), kemarin (22/10). Surat penokan itu disampaikan ke sejumlah instansi terkait, seperti DLH, PUPR, Dinas Penanaman Modal, Dinas Pertanian, Polres Bengkulu Utara dan DPRD.
Hal ini sebagai wujud penyampaian aspirasi petani yang meliputi 14 kelompok tani, lantaran merasa terancam dengan menjamurnya aktifitas pertambangan di bantaran sungai palik ini.Ketua Gapoktan TAP, Adiyanto ketika dikonfirmasi Bengkulu Ekspress mengatakan bahwa Gapoktan Bawang Rumbai menolak keras atas adanya rencana kegiatan pembukaan tambang galian C di sungai palik tersebut. Hal ini mengingat lokasi pertambangan yang rencananya bakal dibangun oleh dua perusahaan, beraktifitas di lokasi bendungan irigasi perswawahan TAP.
\"Jelas aktifitas itu lambat laun akan berdampak dan mengancam keberadaan bangunan bendungan irigasi pertanian kami. Sebab, dalam upaya pengukuran yang kami lakukan, lokasi pertambangan hanya memiliki radius 800 meter dari titik bendungan,\" katanya.
Adiyanto juga meminta pihak terkait untuk mengambil langkah bijak dalam persoalan ini. Ia juga meminta kepada Pemerintah Daerah dan DPRD Bengkulu Utara tidak hanya berpangku tangan melihat nasib ribuan petani di Kecamatan TAP yang saat ini kondisinya terancam, seiring dengan maraknya pembukaan tambang galian C yang beroprasi di aliran sungai palik.
\"Permintaan para petani ini tidak banyak, kita hanya ingin rencana pembukaan tambang tersebut ditutup dan jika memang izinnya sudah ada saya, minta izin tersebut dicabut. Sebab, para petani di TAP ini sangat bergantung dengan aliran sungai tersebut,\" tegasnya.
Adiyanto juga menuturkan apabila surat pengaduan yang ia sampaikan ke sejumlah pihak tidak segera ditindak lanjuti, maka pihaknya bersama dengan para petani akan melakukan upaya lain agar aspirasi ini bisa kembali di pertimbangkan.
\"Yang jelas saat ini kita menunggu hasil dari pemerintah baik Pemkab Bengkulu Utara dan DPRD Bengkulu Utara, jika memang tak kunjung adanya reaksi dengan adanya persoalan yang terjadi ditengan masyarakat ini. Maka kami juga tidak bisa membendung lagi, bila para petani melakukan aksi demo kedepannya. Sebab, ini memang benar-benar keluhan para petani di sini,\" jelasnya.
Sementara itu, Camat TAP Nirwan Tomeri, SH mengungkapkan pihaknya sudah menindaklanjuti adanya aksi penolakan oleh para petani di wilayah itu. Ia bersama Kapolsek Air Besi mengaku telah melakukan pengecekan lokasi pertambangan dan seluruh rencana pembukaan galian C telah dihentikan.\"Yang jelas galian C sampai saat ini belum beroperasi dan alat berat yang sebelumnya berada di lokasi saat ini juga telah di tarik,\" pungkasnya. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: