Agus Haedar Usman

Agus Haedar Usman

\"adit\"


Sosok yang ramah dan murah senyum ini merupakan sosok yang cukup terkenal di dunia perbankan di Bengkulu. Karena ia memang saat ini dipercaya oleh Direksi Bank Negara Indonesia untuk mengomandoi Bank BNI Cabang Bengkulu satu tahu terakhir. Pria kelahiran Bandung 42 tahun silam ini juga sudah 16 tahun bergabung dengan BNI. Mengawali karirnya setelah menamamatkan kuliah di Universitas Gadjah Mada tahun 1996 lalu.

Setelah menyelesaikan program S1-nya ia langsung mendaftar di Bank BNI, meskipun sempat ragu karena masih jauh lebih banyak yang IPK lebih tinggi dari dirinya. Karena keyakinan dan tekad serta yakin akan bantuan Allah, ia berhasil lulus.

Saat diterima, ia tidak langsung bekerja melainkan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan semua biayanya ditanggung oleh Bank BNI termasuk uang saku. Setelah dua tahun menempuh pendidikan S2, ia mulai bekerja di Bank BNI dengan menjadi analisis kredit di kantor wilayah 4 yang terletak di Bandung.

Karena kemampuan, rasa tanggung jawab yang tinggi serta kerasnya karir yang ia jalani selalu naik, setelah 2 tahun di Bandung, ia ditarik ke kantor pusat Bank BNI di Jakarta. Setelah sekitar 7 tahun di Jakarta dan menempati berbagai jabatan, tahun 2009 ia kembali ke Bandung untuk menjadi Wakil Pimpinan Bank BNI Kantor Cabang Utama di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Baru kemudian awal tahun 2012 ia diberi amanah memimpin Bank BNI Cabang Bengkulu hingga saat ini. \"Sebenarnya saat menjadi wakil pimpinan di Bandungm grade saya sudah cukup untuk menjadi pimpinan cabang. Mungkin karena pengalaman saya di Bank BNI cabang masih kurang, sehingga direksi memberikan jabatan wakil terlebih dahulu,\" terang Agus sambil tersenyum.

Pada saat berada di kantor pusat Bank BNI yang ada di Jakarta setidaknya ada dua prestasi gemilang yang yang ia torehkan dan tak akan pernah dilupakan di kalangan Bank BNI.

Yang pertama adalah keberhasilan tim yang dipimpinnya bersama salah seorang rekannya yaitu menyatukan call center Bank BNI yang pada mulanya ada tiga nomor.

Karena pemikiran serta tugas yang diberikan direksi kepada dirinya sehingga call center Bank BNI yang pada mulanya ada tiga sesuai dengan keluhan yang akan ditanyakan nasabah akhirnya bisa dilakukan dengan satu nomor saja.

Meskipun saat ini penyatuan tersebut telah mengalami perkembangan yang lebih, berkat bapak tiga anak tersebut nasabah BNI bisa menyampaikan keluhannya hanya melalui satu nomor saja. Dan penyatuan tersebut bisa ia lakukan sesuai target yang diberikan yaitu selama enam bulan. Padahal normalnya pengalihan tersebut bisa dilaksanakan selama dua tahun.

Keberhasilan yang sangat baik juga ditorehkannya untuk Bank BNI yaitu saat ia menjabat sebagai Peformance Manegement System. Pada saat menjabat di bagian tersebut ia kembali ditugaskan direksi untuk membentuk suatu program yang fungsi program tersebut untuk menilai kinerja seluruh karyawan Bank BNI di seluruh Indonesia. Saat membentuk program ini ia dibantu tim yang terdiri 10 orang anggota. Mereka juga bekerja sama untuk Buston Consulting Group.

Dan hanya dalam satu tahu program tersebut sudah terealisasi dan terus dilakukan pengembangan. \"Dengan adanya program ini kita tidak perlu melakukan survey satu-satu terhadap karyawan untuk menilai kinerjanya, karena sistem akan melakukan penilaian secara otomatis,\" papar Agus.

Saat bekerja ia juga menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan untuk menambah pengetahuan maupun pengalamannya. Pelatihan tersebut baik dilakukan oleh Bank BNI atau pihak lain baik di dalam maupun di luar negeri. Setidaknya ada 30 pelatihan yang pernah ia ikuti.  

Kunci Sukses adalah Kerja Keras \"IMG_2863\"Menurut Agus, pencapaian yang ia dapati bukan dengan mudah dan tanpa kerja keras. Semua itu berkat kerja keras dan rasa tanggung jawab yang ia miliki serta realisasi dari moto hidupnya yaitu \"Do Your Best and Let God Do the Rest\".

Maksud dari motto yang ia anggap sederhana itu adalah lakukan sebaik mungkin pekerjaan kita, dan selanjutnya kita serahkan semuanya pada tuhan karena dia yang menentukan semuanya.

\"Jika apa yang kita kerjakan berhasil itu merupakan hadiah untuk kita dan jika belum jadikan pelajaran utuk selanjutnya. Banyak belajar dari konsep keseimbangan yaitu apa yang kita kerjakan itulah yang akan kita dapatkan, kemudian semua tempat kerja adalah tempat yang menarik dan dijalani dengan senang hati,\" ujar Agus.

Ia juga mengatakan jika tempat kita bekerja ingin memberikan yang terbaik untuk kita, maka kita harus terlebih dahulu memberikan yang terbaik untuk tempat kita bekerja.

Jika tempat kita bekerja maju maka pasti kita akan maju juga. \"Apabila kita memberikan kontribusi yang baik untuk perusahan atau tempat kita bekerja pasti kita juga akan mendapatkan yang terbaik dari tempat kita bekerja,\" ungkapnya   Fokus Terhadap Pekerjaan \"IMG_2862\"Menurutnya, jika orang akan sukses ia harus melakukan setiap pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Maksud fokus terhadap pekerjaan yaitu kerjakan pekerjaan tersebut selesai baru berpindah dengan pekerjaan lainnya.

Selanjutnya ia juga mengatakan kunci kesuksesan selanjutnya adalah memotivasi diri sendiri. Kita harus mencari alat motivasi diri sendiri yaitu dengan cara menelisik diri sendiri. Dan menurutnya hanya kita sendiri yang tahu apa yang akan kita dijadikan motivasi. Jika kita menggunakan motivator hanya bermanfaat sesaat.

\"Jika kita menggunakan motivator, apa yang ia motivasikan kepada kita akan memotivasi kita sesaat saja, namun jika kita memotivasi diri sendiri agar lebih tahan lama,\" ujar Agus.

Selain itu, jika ingin sukses harus bersyukur dan berpikir positif terhadap apa yang kita dapati. Karena kita pasti diberikan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

Kemudian tidak mungkin jika semua orang akan menjadi pemimpin dan kita sudah mempunyai peran masing-masing. Selanjutnya Ia juga mengatakan kita harus percaya diri namun percaya diri kita tersebut harus bisa dikontrol karena jika tidak kepercayaan diri yang berlebihan akan membuat kita sombong. Salah satu penyebab iblis diusir dari surga karena sombong.

\"Sudah tidak sepatutnya kita menyombongkan sesuatu yang ada akhirnya, jika kita sombong karena harta toh nantinya saat meninggal tidak akan kita bawa,\" pungkasnya. (Ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: