Usulkan Pabrik CPO
MUKOMUKO,Bengkulu Ekspress – Harga tandan buah segar (TBS) yang di beli belasan pabrik di Kabupaten Mukomuko ,tidak stabil. Meskipun tim penetapan harga tingkat provinsi telah menetapkan harga tersebut. Namun sejumlah pabrik di daerah ini mayoritas tidak mengindahkannya.
“Sudah sering kali pabrik di daerah ini tidak mengindahkan harga TBS yang ditetapkan tim. Dan tidak ada sanksi tegas bagi pabrik yang bersangkutan,”ini sampai Masyarakat Pemerhati Pembangunan Kabupaten Mukomuko, Muspar Rusli.
Ia menyarankan, agar Pemkab Mukomuko dalam ini eksekutif dan legislatif, memplotkan anggaran di APBD untuk pembangunan pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO.”Ini untuk jangka panjang, sehingga harga TBS minimal stabil. Karena ia menduga selama ini harga TBS yang dibeli pabrik diindikasi ada permainan oknum, sehingga merugikan petani sawit,”katanya.
Muspar menyampaikan, jika Pemkab Mukomuko membangun pabrik CPO. Selain produksi perkebunan rakyat yang mencapai sekitar 87 ribu hektar di daerah ini harga dipastikan berpihak kepada petani. Daerah juga akan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pengurangan jumlah angka pengangguran. Karena pabrik membutuhkan karyawan ataupun tenaga yang cukup banyak dan hal-hal positif lainnya.
“Saya berharap pemkab tidak hanya berpikir dalam jangka pendek saja. Tetapi jangka panjang juga harus dilakukan mulai saat ini,”ujarnya.
Ditanya berapa kebutuhan anggaran untuk pembanguna pabrik CPO tersebut. Muspar mengaku, membutuhkan anggaran yang cukup besar, yang di perkiraan diatas Rp 70 miliar lebih. Kendati demikian, jika Pemkab Mukomuko benar-benar serius membangun pabrik CPO. Tentunya mulai saat ini dilakukan secara matang dan dalam pembangunan itu juga dapat di anggarkan di APBD secara bertahap.”Jika APBD belum mampu untuk memplotkan pembangunan pabrik CPO secara sekaligus. Bisa dilakukan secara bertahap. Ini manfaatnya juga untuk jangka panjang. Ditambah lagi masyarakat di daerah ini mayoritas mengandalkan tanaman perkebunan sawit,”ungkap Muspar.(900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: