Keluhkan Sulit Peroleh Gas Melon

Keluhkan Sulit Peroleh Gas Melon

MAJE,Bengkulu Ekspress- Sejumlah masyarakat diwilayah Kecamatan Maje khususnya di desa Linau mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon beberapa hari terakhir ini. Bahkan diantaranya harus menitip ke warung langganannya agar bisa mendapatkan gas melon untuk keperluan memasak.

“Kami sulit gas melon ini sudah beberapa hari ini, dan kemarin saya cari gas melon ini harus pergi jauh di wilayah Kaur Selatan,” ujar Fika (31), salah seorang ibu rumah tangga Desa Linau kepada Bengkulu Ekspress kemarin (27/8).

Dikatakannya, untuk biasanya kalau hanya satu tabung tidak susah untuk dicari. Akan tetapi beberapa hari ini, sulit. Sejumlah agen dan warung di wilayah Maje bahkan mengalami kekosongan stok. Seperti pada kemarin (27/8) pagi, dia terpaksa keliling untuk mencari gas melon tersebut karena kehabisan persediaan di rumahnya. Setidaknya ada empat pengecer yang dia kunjungi, namun tidak satupun yang menjual gas tersebut. “Saya tadi sempat keliling ke wilayah Maje dan semuanya habis, dan baru dapat di kota Bintuhan. Juga harganya sekarang ini sudah melebih HET yakni Rp 22 ribu hingga 25 ribu,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kaur Rohina M Si sebelumnya telah menyampaikan, terjadinya kelangkaan gas 3 Kg belakangan ini juga disebabkan kuota gas 2018 masih sama dengan kuota tahun sebelumnya, sementara pengguna dimungkinkan bertambah. Kemudian, masih adanya warga yang tergolong mampu yang menggunakan LPG 3 Kg.

“Kalau Kuota gas 3 Kg tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya,tapi pengguna semakin bertambah. Belum lagi, adanya masyarakat yang mampu menggunakan gas subsidi ini, padahal gas ini sebenarnya hanya diperuntukkan kepada masyarakat yang tidak mampu,” katanya.

Ditambahkannya, sebelumnya pihaknya telah berpesan kepada agen dan pangkalan agar lebih ketat dalam menseleksi pembeli dengan melihat Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang di bawanya agar gas 3 Kg tersebut bisa tepat sasaran.

“Saya harap agen dan pangkalan bisa lebih baik lagi menyeleksi dengan meminta dan melihat KTP setiap orang yang ingin membeli gas tersebut, karena dengan KTP bisa dilihat mana masyarakat yang mampu dan mana yanh tidak mampu,” jelasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: