MGMP Gelar Sarasehan dan Lawatan Sejarah
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Komunitas guru sejarah menggelar event sejarah, sarasehan dan lawatan sejarah lokal provinsi Bengkulu serta menamakan nilai karakter bangsa bagi siswa/siswi. Kegiatan yang digelar selama dua hari 4-5 Agustus 2018 dihadiri Kasubdit Internalisasi Nilai Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Edy Swardi MHum.
Ketua komunitas guru Sejarah yang juga MGMP Sejarah Bengkulu, Ilmidianto menuturkan, bertujuan memberikan peran guru dalam menyongsong pendidikan sehingga sejarah lokal lebih dikenal serta masuk dalam kurikulum.
\" Kami bersyukur dengan terbentuknya komunitas ini kami bisa menyampaikan sejarah lokal Bengkulu sehingga nilai-nilai sejarah yang ada, supaya terawat hingga turun temurun, \" katanya.
Kegiatan event sejarah berupa sarasehan menghadirkan tokoh masyarakat serawai, R. Ade Hapri Wijaya yang juga akademisi, kemudian sejarah dalam menanamkan karakter Bangsa oleh guru sejarah Dermawati M.Pd dengan mengundang siswa/siswi terbaik sekolah di kota Bengkulu.
Usai sarasehan dilanjutkan dengan lawatan sejarah lokal di kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur. Pada lawatan itu untuk mencari bahan pembelajaran dan menanamkan sejarah pada siswa/siswi nantinya \" Sejarah lokal bagian yang tidak terpiahkan sehingga dapat dikenalkan asal usul pada generasi muda, \".
Sementara itu Kasubdit Internalisasi Nilai Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Edy Swardi M.HU menuturka kegiaan seperti ini sengaja dilakukan Kemdikbud untuk memfasilitasi para guru dan memberikan inspiratif pada tenaga pendidik. Komunitas sejarah bisa memberikan pengaruh dimasyarakat.
Di Kemdikbud, ada empat layanan bantuan untuk even sejarah, antara lain penyelenggaraan event sarasehan dan lawatan sejarah lokal, penulisan sejarah lokal, penulisan sejarah bahan ajar bagi guru sejarah hingga serta pembuatan film dokumentasi sejarah. \" Sejarah ini dilakukan baik secara literasi untuk pembelajaran melalui buku dan perfileman sehingga tidak monoton, wadah ini memberikan kesempatan pada komunitas untuk pengembangan diri,\" bebernya.
Besaran bantuan bervariasi, dan tahun 2018 sudah 200-300 komunitas yang berhasil menerima bantuan dari pusat, di Bengkulu baru satu komunitas yang mengusulkan.
\"Kominutas ini akan memberikan laporan kegiatan seperti rekaman dokumentasi, perfilman. Hasil dari komunitas dan direktorat sejarah sudah di akui, dan menjadi dokumentasi kebudayaan Kemdikbud, sehingga bisa diakses masyarakat menggunakan digital,\".
Kita ingin membangun komunitas-komunitas yang ada dari satuan guru di sekolah. Tidak hanya jalan sendiri tapi secara bersinergi. Sehingga komunitas mampu mentrasnfer ilmu , aktivitas pada masyarakat bisa melalui guru, siswa dan tokoh masyarakat, tukasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: