Guru SDN 18 Diminta Hentikan Mogok

Guru SDN 18 Diminta  Hentikan Mogok

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Ketua II Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bengkulu, Nawardi Linmar ikut berkomentar terkait aksi mogok mengajar yang dilakukan para SDN 18 Kota Bengkulu.  Meski mengaku belum mendapat laporan secara tertulis dan lisan dari guru di sekolah tersebut, ia langsung mengirimkan utusan anggota PGRI lainnya untuk mengecek langsung kebenaran informasi itu.

\"Kami tidak mendapat laporan baik lisan maupun tulisan dari guru di sekolah itu, tapi kami sudah kirim utusan PGRI meninjau ke sekolah itu,\" kata Nawardi Linmar diamini pengurus PGRI lainya, Alan, kemarin (18/7).

Dikatakannya, PGRI sangat menantang aksi mogok mengajar yang dilakukan guru-guru di sekolah tersebut. Sikap yang dilakukan jelas menyalahi aturan. \"Sebagai ASN, mogok tidak boleh, kepemimpinan tidak jalan sesuai prosedur bisa saja komplain biar pemerintah yang membina, cuma jangan mogok mengajar dengan meninggalkan kelas,\" pintanya.

Dari hasil utusan yang dikirim, diketahui bahwa dugaan aksi mogok ngajar ditenggarai pemindahan guru yang diduga unprosedural, berupa Surat Keputusan (SK) mutasi guru langsung dikeluarkan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Bengkulu tanpa melalui analisis kebutuhan OPD tempat yang bersangkutan bernaung.

\"Kepala sekolah tidak boleh langsung memberikan rekomendasi ke BKPP, kemudian BKPP mengeluarkan SK tanpa analisi kebutuhan dari OPD, karena ada pengawas pembina untuk menilai guru, dan melalui analisa pemetaan kebutuhan,\" terangnya.

Sementara itu, pelaksanaan kegiatan belajar di SDN 18 Kota Bengkulu hingga kemarin belum juga kondusif. Aksi mogok para guru mulai dikhawatirkan sejumlah wali murid. Hal itu dikeluhkan sejumlah walimurid saat mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.  Mereka meminta persoalan ketidak-harmonisan guru dan kepala sekolah dapat segera diselesaikan agar tidak berdampak terhadap pendidikan anak-anak mereka.\"Sampai hari ini belum kondusif, dan ada tim dari Diknas dan PGRI juga yang turun,\" ungkap salah satu walimurid kelas 3, Sari.

Kekhawatiraan juga terlihat sejumlah wali murid lainnya, bahkan ada wali murid kelas 3 membeli buku panduan belajar mandiri untuk anaknya. Hal ini untuk mengantisipasi menurunnya nilai dan prestasi anaknya.  Sementara guna memastikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah itu berjalan, tim dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu yang langsung dipimpin Sekretaris Dinas Dikbud, Firman Jonaidi bersama Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan, Minarni S.Pd serta pengawas memastikan KBM sudah akan berjalan seperti biasa.  \"Saya mengumpulkan guru dan memerintahkan wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka,\" kata Firman Jonaidi.

  Persoalan adanya aksi protes guru ini atas sikap arogan kepala sekolah, Frater Netti ini, Dinas Dikbud telah membentuk tim dan telah dimediasi. \"Hasilnya akan dirapatkan bersama pihak BKD dan pejabat yang ditunjuk Pemkot lainnya,\" tukasnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: