Pupuk dan Bibit Dibutuhkan Petani

Pupuk dan Bibit Dibutuhkan Petani

KEPAHIANG, Bengkulu Ekspress - Selain panen kopi sedikit ada kendala lainnya yang dihadapi petani kopi di Kabupaten Kepahiang. Pohon kopi petani banyak yang mati, karena daunnya mengering akibat musim panas cukup panjang terjadi ditahun lalu.

Suherman (40) petani kopi di Rimbo Donok Kecamatan Tebat Karai menjelaskan puluhan pohon kopi dikebunya mati total akibat musim panas. \"Pohon kopi mati itu jadi salah satu penyebab panen kopi menurun. Sebab, pohon yang mati buahnya tak dapat kita panen, \" ungkapnya.  Ia menjelaskan petani kopi membutuhkan bibit unggul serta pupuk, agar pohon yang mati bisa ditanamin kembali. \"Kita butuh bibit kopi yang bagus, sebab pohon yang mati haris ditumani (Tanam) kembali, \" katanya.

Menurutnya, jika menunggu tunas muncul dipangkal pohon kopi yang mati. Maka hasilnya tidak bagus, sebab kopi atau tunus tersebut akan renta layu kemudian akan kering dan mati. \"Untuk bagusnya harus ditanam ulang, kalau hanya menunggu tunas hasilnya juga tidak bagus, \" tuturnya.

Harapan serupa disampaikan Zen (21) petani lainnya, jika mereka membutuhkan bantuan pupuk dan bibit kopi unggul. Agar dimusim mendatang pihak bisa penan kopi lebih banyak dari sekarang. \"Kalau tidak dilakukan peremajaan dengan menanam kembali kopi yang mati. Bagaimana mau hasilnya akan banyak, \" tutur Zen.

Selain itu, menurutnya pumupukan batang juga dibutuhkan agar kopi dapat berbuah lebat. \"Pupuk juga jadi kendala, sebab pupuk bagus dipasaran harganya mahal. Padahal. Pupuk sangat dibutuhkan untuk perawatan batang,\" sebutnya.

Keduanya mengaku belum mengetahui adanya program kopi sambung untuk masyarakat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang. Bahkan mereka tak mengetahui jika pemerintah akan meremajakan puluhan ribu pohon kopi ditahun ini.

\"Saya sudah puluhan tahun berkebun kopi, belum pemerintah lakukan kopi sambung kekebun saya. Kalaupun ada dikebun kopi saya yang disambung itu bukan bantuan pemerintah, tapi saya stek sendiri, \" ucapnya sembari tertawa. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: