BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) 21 Qawiy Shabab menggelar acara perpisahan dengan siswa-siswi kelas XII yang baru saja menyelesaikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Perpisahan yang dilaksanakan di Hotel Latansa Kota Bengkulu pada Sabtu, 21 April 2018 lalu ini mengangkat tema
\'Teruskan Perjuangan Menjadi Asisten Tenaga Kesehatan Analis yang Profesional, Jujur dan Dapat Dipercaya\'. Pelepasan siswa-siswi kelas XII Jurusan Kompetensi Analisis Kesehatan ini diisi dengan pengambilan sumpah janji Asnakes tahun pelajaran 2017/2018 oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herawan Antoni SKM MM dan berbagai acara hiburan serta penampilan dari siswa-siswi SMKS 21 Qawiy Shabab.
Kepala SMKS 21 Qawiy Shabab, Ahmad Fahmi menuturkan, perpisahan ini dilakukan setelah melalui rangkaian kegiatan siswa, mulai pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian yang langsung menghadirkan tim penguji dari Badan Nasional Standar Profesi, ujian sekolah berbasis nasional dan ujian nasional berbasis komputer secara mandiri.
\"Sekarang tinggal menunggu kapan kelulusan,\" katanya.
Pun belum mengantongi ijazah, siswa-siswi SMKS 21 ini sebagian sudah diminta oleh dunia usaha dan dunia industri untuk bekerja.
\"Terhitung usai ujian sudah diminta kerja di Pulau Jawa, dan para siswa ini sebagian pada Senin (hari ini,red) sudah berangkat,\" katanya.
Ia juga berharap, siswa-siswi yang lain dapat melanjutkan pendidikan secara linier, sehingga tercapai cita citanya. Sementara itu, Ketua Yayasan, Ir H Hery Muzakir menuturkan, perpisahan ini merupakan angkatan ke 4, ia optimis di tengah perkembangan pendidikan saat ini sekolah yang unggul dengan jurusan analisis kesehatan dan didukung sarana dan prasarana yang standar kompetensi nasional siap bekerja.
\"Kami yakin dengan situasi pendidikan saat ini, lulusan SMK kejuruan kami akan siap bekerja sesuai kompetensinya,\" ujarnya.
Untuk bekerja, skill alumni sekolah ini bisa dibilang terbaik bukan isapan jempol, karena harus melalui proses uji kompetensi langsung dari Jakarta.
Ia juga meminta, di tengah menjamurnya sekolah kejuruan dengan jurusan yang sama dapat lebih selektif dalam memberikan izin, bukan tidak berani bersaing, namun bagaimana masing masing sekolah kejuruan memiliki ciri khas dan sebagai identitas sekolah.
Ucapan terimakasih juga disampaikan pada orang tua yang telah mempercayakan anaknya menimba ilmu di SMKS 21 Qawiy Shabab.
\"Alhamdulillah setiap lulusan selalu langsung bekerja, terimakasih pada wali murid yang telah mempercayakan anaknya ke SMKS 21 Qawiy Shabab,\" bebernya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu, H Budiman Ismaun MPd yang diwakili Kasi Kelembagaan dan Sarpras, Reyner Stu SE MM mengapresiasi SMKS 21 Qawiy Shahab yang telah menghasilkan siswa siswi yang handal, terlebih telah memiliki sertifikat uji kompetensi yang dilakukan Badan Nasional Standar Profesi.
Sehingga saat terjun ke dunia kerja nanti, mampu bekerja dengan baik, tidak ada keraguan warga terhadap pelayanannya.
\"Selamat bagi siswa yang lulus, dan telah diterima di dunia kerja,\" ucapnya.
Reyner sangat optimis, lulusan siswa-siswi SMKS 21 Qawiy Shabab ini akan memiliki masa depan yang cerah, apalagi saat ini belum lulus saja sudah diminta untuk bekerja. Selain itu, kebutuhan tenaga analis juga masih sangat terbuka lebar.
\"Pertahankan prestasi dan tingkatkan mutu yang ada,\" tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni SKM MM juga mengapresiasi lulusan SMKS ini. Pasalnya, pendidikan di sekolah ini lebih mampu dan siap, pengalaman dan penguasaan materi dan lebih terampil.
\"Jurusan Analis adalah jurusan langka, lowongan kerja jurusan ini masih terbuka lebar. Setelah lulus, biasanya langsung ditarik bekerja, dan bisa melanjutkan pendidikan dengan mudah, analis peluangnya kedepannya akan cerah,\" turutnya.
Menurutnya, sangat tepat walimurid yang menyekolahkan anaknya di SMKS 21 Qawiy Shabab tersebut.Mengingat, dari 179 Puskesmas yang ada di Provinsi Bengkulu, baru 30 persen yang menggunakan tenaga analis. Padahal puskesmas harus memiliki tenaga analis, karena belum terpenuhi sehingga sekarang masih memberdayakan tenaga perawat.
\"Saya berharap lulusan ini bisa menjadi bagian dari Dinas Kesehatan,\" pungkasnya.
Pelepasan siswa siswi kelas XII SMKS 21 Qawiy Shabab ini ditandai dengan pelepasan atribut almamater sekolah dan penyerahan siswa oleh kepala sekolah kepada walimurid.
Selain warga di lingkungan sekolah, orangtua siswa dan tamu undangan lainnya juga hadir dalam perpisahan tersebut. (247/krn)