Perahu Nelayan Dihantam Ombak : Satu Selamat, Satu Tewas

Senin 23-04-2018,12:14 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

PASAR MANNA, Bengkulu Ekspress – Perahu nelayan karam dihantam ombak kembali terjadi di muara sungai air Manna pantai Pasar Bawah. Jika selama ini meskipun perahu, mesin rusak akibat dihantam ombak besar. Namun kali ini menyebabkan nelayan tewas. Sedangkan rekannya satu lagi selamat.

Wadi (30) dan Mawan (45) nelayan pasar bawah menuturkan, nelayan yang tewas tersebut atas nama Firmansyah alias Buyung (55) warga Gang Adam, Kelurahan pasar Bawah, Pasar Manna. Adapun rekannya yang selamat, yakni Ismail (45) warga jalan Duayu, Kelurahan Pasar Bawah, Pasar Manna. “Akibat perahu dihantam ombak besar, perahu karam dan menyebabkan 1 nelayan tewas sedangkan satu lagi luka-luka, namun Alhamdulillah selamat,” kata Wadi diamini Mawan.

Wadi menceritakan, kejadian perahu nelayan karam hingga merenggut korban jiwa tersebut, Minggu (22/4) sekitar pukul 06.00 WIB di pantai pasar bawah. Adapun kronologis kejadian berawal, saat itu, Buyung dan Ismail naik satu perahu berangkat melaut untuk mencari ikan dari sandaran perahu di muara air Manna sekitar pukul 05.30 WIB melalui pintu masuk muara pantai pasar bawah. Bahkan dirinya dan nelayan lain juga akan pergi melaut. Namun posisi perahunya ada dibelakang perahu korban. Saat hendak keluar dari muara sekitar pukul 06.00 WIB, datang ombak besar. Adapun korban dan rekannya tidak menyadari hal tersebut. Ombak tersebut kemudian menerjang perahu korban. Akibatnya perahu terbalik, sedangkan korban dan rekannya terpental.

Saat itu, rekan korban, Ismail langsung mengambil pengapung. Sedangkan korban tidak sempat, sehingga dirinya tidak menggunakan pelampung saat berada di laut. Melihat hal tersebut ditambah lagi mendengar teriakan kedua korban, dirinya dan nelayan lainnya langsung memberikan bantuan dengan berusaha menyelamatkan keduanya. Kemudian tidak berselang lama, kedua nelayan ini berhasil ditolong dan dinaikan ke perahu Widi. Lalu dibawa menepi dan mendarat kembali ke pinggi pantai. Hanya saja, karena diduga terlalu banyak terminum air laut, korban Buyung kondisinya lemah, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Buyung langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna Bengkulu Selatan. Hanya saja, meskipun pihak rumah sakit berusaha memberikan pertolongan, nyawa korban tidak tertolong, dan korban menghembuskan napasnya yang terakhir saat dalam perawatan di rumah sakit. “Korban meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit, kemudian dibawah ke rumah duka, sore ini (kemarin red) di makamkan di tempat pemakaman umum (TPU) terdekat,” terang Widi.

Kamasahari (47) selaku ketua Kelompok nelayan Pasar Bawah, menuturkan, akibat kejadian tersebut, perahu korban rusak parah dan mesinnya juga rusak. Adapun saat kejadian cuaca sedang ekstrim dan ombak sedang besar.

Dijelaskannya, kejadian perahu karam dihantam ombak di pantai pasar bawah ini hampir setiap saat terjadi. Hal ini lantaran mulut muara kecil dan airnya dangkal. “Kejadian perahu karam dihantam ombak sudah sering terjadi, sepertinya setiap bulan selalu ada perahu yang karam,” katanya.

Hamsahari menuturkan, kondisi yang dialami para nelayan ini sudah sering disampaikan ke pemda Bengkulu Selatan  agar pemda Bengkulu Selatan membantu mengeruk alur muara sungai air Manna. Sehingga mulut muara dalam dan lebar. Dengan begitu perahu nelayan tidak kesulitan keluar masuk muara. Dengan kejadian ini, dirinya berharap pemda Bengkulu Selatan dapat prihatin dan bisa membantu nelayan dalam pengerukan alur muara.

“Para nelayan setiap hari menantang ombak demi keluarga, kami harap pemda Bengkulu Selatan bisa mengatasi masalah muara yang dangkal dengan pengerukan alur muara, agar ke depan perahu nelayan bisa lancar keluar masuk muara dan dampak dari terjangan ombak besar bisa diminimalisir,” harap Kamsahari. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait