Perihal Penarikan Dana Komputer dan Perpisahan
KEPAHIANG, BENGKULU EKSPRESS - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang bertindak tegas atas penarikan dana komputer dan perpisahan oleh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Kepahiang. Kemenag akan memperlajari proses penetapan jumlah anggaran yang dibebankan kepada wali murid kelas VII dan VIII oleh pihak sekolah dan komite tersebut.
Kakan Kemenag H Mulya Hudori MH menjelaskan, jika terbukti melanggar aturan, pihaknya akan menindak sekolah serta melarang penarikan dana kepada orang tua murid. \"Sudah dapat berita dan laporannya, kita akan panggil pihak MTsN 2 untuk dimintai keterangan. Saya sudah turunkan tim yang akan menyelidikan perkara ini,\" tegas Mulya Hudori, Jum\'at (15/12).
Ia mengatakan, untuk mengusut perkara penarikan dana pada siswa-siswa MTs Negeri 2 Kepahiang, dirinya sudah memerintahkan Kasi Madrasah dan Pengawas turun langsung mengumpulkan data dan keterangan. \"Nanti akan saya lihat dulu, jika memang melanggar tentu akan kita hentikan,\" ucapnya.
Dikatakan Mulya, pihak sekolah tidak bisa sembarangan menarik pungutan dana pada orang tua murid. Sebab, kebijakan harus disesuaikan dengan keadaan di sekolah. Terlebih jika sekolah memiliki anggaran untuk melaksanakan program kerja, maka tidak dibolehkan menarik iuran dari orang tua murid. \"Kita akan lihat dulu, apakah dana yang ditarik ini ada dianggarannya atau tidak. Serta kita akan pelajari bagaimana mekanisme penentuan program ini, sudah dirapatkan terlebih dahulu atau tidak, harusnya ada rapat dan bisa mengundang langsung Tim Saber Pungli Kabupaten Kepahiang,\" tuturnya.
Sebelumnya, Bahrun Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Kepahiang pilih bungkam terkait pungutan dana komputer dan perpisahan. Ia menolak memberikan penjelasan perihal penarikan dana pembelian 65 unit laptop serta biaya perpisahan bagi siswa-siswi kelas VII dan VIII sekolah yang dipimpinannya. Dirinya memilih menghindar saat dicecar mengenai landasan penarikan dana Rp 750.000 hingga lebih dari satu juta bagi 390 orang pelajar MTsN 2 tersebut. (320)