PASAR MANNA, BE – Aksa Beragoza (15) dan Aldika Prima (15), keduanya sama-sama warga Jalan Sersan M Taha, Kelurahan Ketapang Besar, Pasar Manna yang juga sama pelajar salah satu SMP di Bengkulu Selatan (BS) mendatangi Mapolsek Kota Manna.
Kedatangan keduanya itu melaporkan (Pa) jalan Duayu, Pasar Manna bersama belasan rekan-rekannya. Kedua pelajar ini mengaku dikeroyok Pa dkk dan mengakibatkan keduanya bonyok sebab mengalami luka memar dan lecet pada bagian wajah. Bahkan Aksa mengalami luka sayat pada lengan tangan sebelah kiri. Diduga saat mengeroyok keduanya, dari segerombolan anak baru gede (ABG) itu menggunakan senjata tajam (sajam).
Kapolres BS, AKBP Ordiva SIk melalui Kapolsek Kota Manna, AKP Andor Lumban Raja SH didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Antoni Fatullah SH membenarkan telah menerima laporan kedua pelajar tersebut.
Menurut Antoni dalam laporan keduanya diketahui aksi pengeroyokan itu terjadi Sabtu (29/4) malam sekitar pukul 21.00 WIB di jalan Sersan M Taha. Adapun kronologis kejadian berawal saat kedua korban bersama lima temannya dari rumahnya menuju warung manisan di jalan sersan M Taha dengan maksut untuk berbelanja. Pulang dari berbelanja, segerombolan Abg yang diberkirakan jumlanya belasan orang itu sedang nongkrong di pinggir jalan. Saat korban dan teman-temannya melintas dengan segerombolan abg itu,
Lalu segerombolan Abg tersebut mengganggu korban dan teman-temannya. Mendapat gangguan, korban dan rekan-rekannya cuek. Hanya saja, siap korban dan rekan-rekannya yang atuh tak atuh ini, membuat para pelaku tersinggung dan emosi. Kemudian para pelaku langsung menerjang korban Aksa dan Aldina. Bahkan saat mengeroyok itu, ada salah satu pelaku menggunakan sajam, sebab lengan kanan Aksa mengalami luka sayat. Selanjutnya, sambung Antoni Fatullah, usai menerima laporan korban, pihaknya langsung memburu para pelaku.
Lalu tidak berselang lama 10 abg berhasil diamankan. Hanya saja karena masih anak-anak mereka tidak ditahan, akan tetapi wajib lapor.
“ Para terlapor ada 10 yang berhasil kami amankan, dari keterangan mereka sekitar 10 orang yang mengeroyok korban, saat ini mereka tidak kami tahan ,” ujar Antoni Fatullah. (369)