Plt Kadis Distan Kepahiang, Hernawan melalui Kasi Sarana dan Prasarana serta Pengelolahan Hasil Tanaman Pangan, Lani SP Senin (27/03) siang mengatakan, menindak lanjuti keresahan petani, pihaknya langsung mengecek lokasi temuan pupuk oplosan. Kemudian mengambail sampel pupuknya dan lakukan uji ke BPTP.
\"Untuk memastikan pupuk itu oplosan atau tidak, kita harus melakukan uji laboratorium,\" ujar Lani di ruang kerjanya.
Kemudian Distan juga akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap agen dan toko penjual pupuk pertanian di Kabupaten Kepahiang. Guna memastikan keadaan pupuk yang tersedia benar-benar barang berkualitas dan bukan oplosan.
\"Kita minta petani segera laporkan dugaan pupuk oplosan tersebut, dimana mereka beli, sehingga dalam waktu dekat kita bisa mengecek langsung ke tempat pembeliannya,\"ungkapnya. Sebelumnya dugaan pupuk oplosan diungkap petani Sayur Desa Kotorejo, Badar (54). Ia menemukan, adanya pupuk yang mencurigakan yang diduga oplosan. Pupuk tersebut adalah pupuk jenis NPK.
\"Sempat curiga juga jenis pupuk ini ketika mau menggunakan untuk memupuk tanaman sayur yang saya tanam, sebab terlihat beda ketika di campurkan dengan air,\" tutur Badar. Ia membeli pupuk tersebut disalahsatu toko pupuk yang ada di Kabupaten Kepahiang, tetapi saat dilarutkan kedalam air pupuk dibeli tidak larut.
\"Itukan penggunaannya di campurkan dengan air, setelah larut baru disiramkan ke tanaman, tapi yang saya temukan beberapa kali ini berbeda. Sebab tidak seutuhnya larut, malah dari 6 kg pupuk tersebut lebih dari setengahnya tidak larut semuanya,\" ungkapnya. (320)