Pasalnya, bahan baku air yang digunakan bersumber dari air Sungai Bengkulu yang telah tercemar sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Baik untuk diminum maupun untuk keperluan memasak.
\"Tak dapat dipungkiri, kualitas sumber air yang kami gunakan yang bersumber dari Sungai Bengkulu memang sudah tercemar. Sebab itulah, meskipun telah mengolah air tersebut menjadi lebih baik (jernih,red), kami sarankan agar air yang dialirkan tidak untuk dikonsumsi,\" kata Siti Yuningsih kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (6/12).
Dijelaskan Siti, dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya, pelanggan yang menggunakan air tercemar tersebut mencapai 250 orang yang tersebar di beberapa desa, yakni 162 pelanggan di Desa Taba Pasemah dan 40 pelanggan di Desa Nakau dan puluhan pelanggan di Desa Kembang Seri.
Melihat kondisi air tersebut, Siti menyarankan agar air tersebut hanya digunakan untuk kegiatan non konsumsi, seperti mencuci, mandi dan keperluan lainnya.
\"IPA Kembang Seri hanya melayani pelanggan yang terdapat di 3 desa di Kecamatan Talang Empat,\" ungkap Siti.
Diterangkannya, imbauan tersebut disampaikan setelah pihaknya melakukan uji laboratorium terhadap kualitas air yang digunakan.
\"Setiap tahun PDAM selalu melakukan uji laboratorium terhadap air yang digunakan untuk disalurkan kepada pelanggan,\" tambahnya.
Ia menuturkan, secara keseluruhan saat ini pelanggan PDAM berjumlah sebanyak 3.575 sambungan rumah (SR) yang menggunakan air dari empat sumber, yakni dari Desa Datar Lebar Kecamatan Taba Penanjung, Desa Lagan Bungin Kecamatan Talang Empat, Desa Talang Boseng Kecamatan Pondok Kelapa dan sumber air yang menggunakan aliran Sungai Bengkulu di Desa Kembang Seri.
\"Dari keseluruhan sumber air yang kami gunakan, tiga sumber air lainnya dinyatakan layak konsumsi oleh pelanggan,\" demikian Siti.(135)