“Seharusnya pelajar tidak belajar dibawah tenda. Sekolah bisa membagi jam belajar dan antisipasi lainnya,” katanya.
Ia mengatakan, hal itu setelah mengetahui sebanyak 75 pelajar se
“Meskipun ada yang masuk pagi dan siang. Jadwal pelajarannya tetap sama. Tinggal lagi sekolah yang mengatur,” katanya.
Suryono juga menyampaikan, jangan sampai kekurangan ruang kelas menjadi taktik sekolah supaya ada perhatian dari pemerintah. Karena tidak hanya satu sekolah yang harus diperhatikan dan disesuaikan dengan tersedianya anggaran.
“Salah satu sekolah di Kecamatan Ipuh yang pelajarnya belajar ditempat darurat tersebut telah mendapatkan kegiatan pembangunan pelapis tebing. Ini untuk mengantisipasi bangunan sekolah roboh, yang saat ini tengah dalam pengerjaan,” ungkapnya. (900)