Perahu Terbali Dihamtam Ombak
PASAR MANNA, BE- Nasib sial dialami Ega (35), Jarhan (45) dan Dendi (17), ketiganya nelayan pantai Pasar Bawah. Pasalnya mereka nyaris tewas saat hendak melaut. Sebab saat mereka mau melaut, datang badai disertai ombak besar menggulung perahu mereka. Hal ini menyebabkan perahu mereka terbalik.
Beruntung nyawa mereka selamat, namun akibat kejadian tersebut, perahu mereka rusak berat, mesin rusak, pancing dan jaring hilang. Bahkan sebagian jaring yang berhasil diselamatkan sudah banyak yang rusak. Mereka mengalami kerugian hingga Rp 35 juta.
Ega menuturkan, kejadian naas tersebut, Kamis (20/10) pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu mereka bertiga yang menggunakan satu perahu hendak melaut mencari ikan. Lalu ketika baru sejauh 1 Km dari muara sungai, tiba-tiba datang badai dengan ombak laut hingga sebesar rumah menghantam perahu mereka.
Akibatnya, perahu mereka terbalik. Bahkan ketiganya sempat tertimpa perahu. Lalu mereka berenang dan akhirnya bisa berpegangan pada perahu. \"Kami baru saja mau melaut, kami baru keluar muara sejauh 1 km, tiba-tiba badai dan datang ombak besar menghantam perahu kami hingga terbalik,\" ujar Ega.
Ditambahkan Ega, nasib kedua kawannya Dendi dan Jarhan sedikit beruntung, sebab saat perahu terbalik, keduanya masih sempat menggapai derigen yang ada diperahu. Sehingga keduanya dengan berpegangan pada derigen, mereka bisa menyelamatkan diri. Meski demikian, keduanya tetap mengalami luka lecet pada tangan dan kaki akibat tertimpa perahu. Sedangkan dirinya harus bertahan disisi perahu, sebab tidak ada tempat pegangan lain selain ke badan perahu.
\"Perahu sering dihantam ombak, saya terhempas lalu kembali berenang berpegangan pada perahu, mungkin ada dua jam saya harus bertahan bertarung nyawa melawan hantaman ombak,\" ujarnya.
Kemudian, setelah melihat kondisi perahu sudah semakin terombang ambing, akhirnya dirinya melepaskan diri dari perahu dan berenang ke tepian dengan jarak hingga 200 meter. Kemudian dirinya berhasil sampai ke tepian dengan jarak sekitar 250 meter dari muara, adapun perahu baru berhasil diselamatkan dengan jarak 2 km dari muara sungai air Manna.
\"Saya sempat pasrah, namun alhamduliilah masih selamat, namun perahu dan alat tangkap serta mesin kami rusak,\" imbuhnya.
Dengan kondisi perahu, mesin dan alap tangkap yang rusak tersebut, dirinya memastikan tidak bisa lagi melaut. Bahkan untuk memperbaiki perahu dan mesin yang rusak, serta membeli jaring dan jala yang hilang, dirinya mengaku tidak punya biaya, sebab harus membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, dirinya berharap pemda dapat membantu biaya perbaikan perahu dan alat tangkap.
\"Kami sangat mengharapkan perhatian pemda, sebab kalau harus biaya sendiri mustahil kami bisa memperbaikinya,\" harap Ega diamini Jarhan dan Dendi. (369)