DANLANAL Bengkulu, Letkol (P) Fajar Rusdianto menegaskan, siap untuk mengamankan perairan di Provinsi Bengkulu, termasuk di Kabupaten Mukomuko. Meskipun jajarannya masih banyak kendala, khususnya terkait sarana dan prasarana. Seperti untuk mengawasi perairan laut di Kabupaten Mukomuko, belum ada kapal patroli. Kendati demikian, pihaknya telah berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Mukomuko. Pengawasan dan pengamanan tetap dilakukan semaksimal mungkin.
“Inilah salah satu diantaranya atas kunjungan kerja saya ke Mukomuko. Melakukan koordinasi dengan Pemda, khususnya dalam pengamanan di perairan laut di daerah ini,” ujarnya. Pihaknya juga berencana akan menambah jumlah personel di Pos AL Kabupaten Mukomuko. Itupun jikalau sarana dan prasarana cukup mendukung. Karena idealnya satu Pos AL 5 hingga 7 personel. Sedangkan saat ini hanya 3 personel dan belum dilengkapi dengan sarana serta prasarana, seperti kapal patroli.
“Untuk kantor Pos AL sudah ada. Tinggal lagi sarana dan prasarana yang telah kita komunikasikan dengan Pemda dalam hal ini bupati dan wakil bupati serta jajaran di daerah ini. Untuk personel akan kita evaluasi dan ditambah,” katanya.
Ditanya terkait masih banyak keluhan nelayan atas dugaan penggunaan alat tangkap yang dilarang seperti trawl dan lainnya, Danlanal mengatakan telah memerintahkan Danposal untuk berkoordinasi dengan SKPD terkait. Sehingga dalam pengawasan perairan di daerah ini dapat dijalankan dengan maksimal.
“Penggunaan alat tangkap yang dilarang seperti trawl, cangkrang dan sejenisnya. Pemerintah pusat masih memberikan toleransi hingga Desember 2016 mendatang. Selain menunggu informasi lebih lanjut dari pusat. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait. Harapan kita Pemda mendukung dalam pengawasan dan pengamanan diperairan. Sehingga pemda lebih fokus untuk mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya. (900)