Menurutnya akibat pencabutan tersebut beberapa pipa PDAM menjadi rusak, sehingga dinilai sangat merugikan terutama kalangan pelanggan. \"Warga yang melapor kesaya katanya bingung, karena pencabutan secara tiba-tiba, karena tidak ada pemberitahuan,\" ujar Haris.
Menurut Haris, ia mendapat laporan dari warganya, bahwa ada sekdikitnya 6 orang petugas PDAM datang, lalu mencabut pipa PAM. \"Jadi hancur pipa dipotong potong begitu, ini tujuanya apa, maksud saya seharusnya PDAM sebelum mengambil tindakan seperti itu kordinasi dulu dengan kades atau perangkat desa, sehingga, tidak jadi silang pendapat,\" kata Haris. Menurut Haris, dengan kordinasi bisa meminimalisir hal yang tidak diinginkan. \"Terkait soal pencabutan pipa PAM ini, warga sempat bersitegang, tapi untungnya tidak sampai terjadi keributan,\" ujar Haris.
pihak PDAM Tirta Alami Kepahiang saat di konfirmasi, tak manapik adanya pencabutan pipa PAM pelanggan di Desa Tebat Monok. Menurutnya hal itu dilakukan dikarenakan pelanggan yang bersangkutan menunggak iuran lebih dari 3 bulan. \"Memang saat ini sedang dilakukan penertiban, bagi pelanggan yang nunggak lebih dari 3 bulan, maka akan dicabut pamnya, untuk warga yang dicabut kemarin nunggaknya sudah cukup lama, bahkan ada yang tunggakanya hampir satu tahun,\" singkat Mulyadi. (320)