SEBERANG MUSI, Bengkulu Ekspress - Wakil Bupati (Wabup) Kepahiang, Netti Herawati SSos mengharapkan, perusahaan-perusahaan konstruksi lokal dapat mengerjakan proyek pembangunan fisik di daerah tersebut. Tujuannya, supaya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kepahiang melaui pembangunan fisik, seperti jalan hotmix dapat mengalir di daerah sendiri dan bukan ke luar daerah. Hal tersebut diungkapkan Wabup saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan pembangunan proyek jalan hotmix Dinas Pekerjaan Umum di Kecamatan Seberang Musi, kemarin (9/8). Wabup mengharapkan, pembangunan proyek dapat berjalan sesuai target yang sudah tertuang didalam kontrak kerja, supaya pelaksanaan pembangunan daerah tidak terkendal untuk ke depannya. \"Saya harapkan PU dapat memberdayakan kontraktor lokal, supaya pembangunan dapat dikerjakan warga kita sendiri. Jangan semuanya di Kota Bengkulu atau bahkan ke luar dari provinsi,\" harap Wabup. Wabup juga mengecek kondisi pembangunan jalan serta pipa PDAM yang ditengah dalam pengerjaan Dinas PU. Seperti, rehabilitasi atau pemiliharaan jalan hotmix Paket IV Jalan Lubuk Saung- Desa Bayung dengan anggaran Rp 4,02 M oleh PT Surya Nusa Mandiri yang berdomisili di Kota Bengkulu. \"Pengerjaan memang sudah baik, saya juga berharap semua proyek berjalan dengan baik. Tanpa ada kendali, tetapi besar harapan saya agar perusahaan lokal dapat bersaing untuk mengerjakan proyek daerah,\" tuturnya. Wabup mengakui, bila pelaksanaan pembangunan jalan hotmix di Kecamatan Seberang Musi tak menuai permasalahaan. Sehingga diharapkan dapat diikuti oleh kontraktor lainya. \"Kalau pengerjaannya seperti ini tentunya tidak ada permasalahan, memang lagi tinggal mengupaya bahu jalan untuk tahun depan. Sebab dikontrak yang ini tidak ada bahu jalannya,\" ucap Wabup. Irigasi Mati Selain mengecek pengerjaan fisik jalan dan proyek pipa PDAM, wabup juga memantaui saluran irigasi air Ketapang di Kecamatan Seberang Musi. Kondisinya jika bangunan irigasi yang menguras anggaran mencapai Rp 3,8 M lebih tersebut tak difungsikan. Sehingga sudah mulai tertimbun tanah serta dedaunan kering semakin memenuhi bangunan irigasi. PPTK Pembangunan Irigasi Air Ketapang di Dinas Perkajaan Umum Hendra ST beralasan, bila pengeringan aliran air karena permintaan masyarakat. Sebab warga pengguna air irigasi sudah lama tidak menanam padi, sehingga belum memerlukan air. \"Permintaan warga sendiri, sebab sudah 7 tahun warga tidak bersawah meraka menanam tanaman lainnya yang memang tak memerlukan air,\" ungkap Hendra. Bahkan Hendra mengatakan, bila permintaan itu langsung disampaikan Anggota DPRD Abdul Haris mewakili masyarakat sekitar. \"Yang datang langsung anggota DPRD Haris untuk menyampaikan itu, sehingga kita tidak alirkan air. Padahal dulu sudah pernah diuji coba sewaktu mau PHO selama lima hari dan air mengalir dengan lancar,\" tuturnya. (320)
Berdayakan Kontraktor Lokal
Rabu 10-08-2016,13:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :