BUNGA MAS, BE - Mutasi guru dan kepala sekolah jilid 2 yang digelar beberapa waktu lalu terus menuai masalah. Jika sebelumnya ada 12 guru SDN 22 Bengkulu Selatan (BS) menolak kepala sekolah mereka yang baru, lain halnya dengan SMAN 10 BS yang berada di Desa Padang Jawi, Bunga Mas. Sekolah ini terancam tutup karema mengalami kekurangan guru akibat dimutasi.
\"Sebelumnya, guru kami ada 15 orang, namun karena dimutasi 8 orang, saat ini tinggal 7 guru lagi termasuk saya selaku kepala sekolah dan satu orang guru honorer,\" kata Kepala SMAN 10 BS, Arwan SPd kepada rombongan Komisi III DPRD BS saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di sekolah tersebut, Selasa (9/8).
Menurut Arwan, dengan kondisi tersebut, dirinya khawatir sekolah yang baru berdiri satu tahun ini akan tutup. Sebab, selain jumlah siswa barunya hanya sedikit, ditambah lagi jumlah tenaga pengajar yang ikut dikurangi. Padahal, sambung Arwan, sebagai sekolah yang baru berdiri, seharusnya Pemda BS memberikan kebijakan mendukung sekolah tersebut agar diminati siswa lulusan SMP sederajat, sehingga ke depan siswa baru semakin banyak.
\"Sudah siswa baru hanya sedikit, ruang kelas juga sedikit ditambah lagi jumlah guru dikurangi. Kalau seperti ini bisa saja ke depan sekolah ini tutup meskipun baru berdiri,\" keluhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD BS, Isurman SH didampingi Anggotanya, Drs Gunadi Yunir MM, H Yadera Suit ST dan H Junianto SH ikut prihatin dengan kondisi SMAN 10 BS yang baru berdiri ini. Sebab, sebagai sekolah yang baru berdiri, Pemda BS seharusnya memberikan perhatian lebih agar menarik minat orang tua atau wali murid untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga BS dapat mengevaluasi kembali mutasi guru beberapa waktu lalu. Jika ada guru menumpuk di sekolah lain, dapat dipindahkan ke sekolah yang kekurangan guru seperti ke SMAN 10 BS tersebut.
\"Kalau memang mutasi guru dan kepsek lewat kajian matang, tentu tidak akan ada kejadian guru di satu sekolah dipindahkan ke sekolah lain yang tidak ada penggantinya hingga menyebabkan sekolah tersebut kekurangan guru dan pada akhirnya kegiatan belajar mengajar di sekolah itu menjadi tidak maksimal. Semoga ini bisa ditindaklanjuti oleh dinas terkait,\" terang Isurman. (369)