“Air PAM ini tidak mengalir-ngalir, dan kami disini merasa dirugikan. Kalau memang tidak akan ngalir lagi, kami minta ganti rugi,” kata Herman (43) salah warga pelanggan air PAM, Kamis (28/7) kemarin.
Ia mengaku, sejak dipasang beberapa tahun yang lalu intalasi PAM di rumah penduduk hanya mengalir selama beberapa bulan kemudian sampai saat ini tak kunjung mengalir lagi. Padahal warga sudah membeli instalasi dan membayar pendaftaran dan biaya pemasangan baru dengan PAM nyaris Rp 2 juta bahkan ada yang lebih.
“Air yang kami tunggu-tunggu tak kunjung mengalir, kalau sudah begini jelas kami rugi kalau memang bisa sebaiknya uang masyarakat dikembalikan saja,” kesalnya.
Ditambahkannya, jika musim kemarau seperti bulan lalu warga padahal sangat membutuhkan air bersih. Juga lebih dari dua tahun warga tak lagi menikmati air bersih yang diprogramkan oleh pemerintah itu. Padahal kawasan yang melintas di depan rumahnya itu menuju komplek perkantioran padang kempas. Dimana artinya seluruh jaringan air bersih menuju padang kempas yakni kantor bupati juga mati dan tidak mengalir. Sehingga pemasangan intalasi yang dilakukan oleh PAM dan PU dinilai gagal
“Kalau musim kemarau air ini sangat dibutuhkan, dan kami berharap air PAM ini kembali ngalir dan lancar,” harapnya.(618)