MUKOMUKO, Bengkulu Ekspress – Harapan petani karet supaya pemerintah dan investor membangun pabrik di daerah tersebut tampaknya harus bersabar lebih lama lagi. Pasalnya belum ada investor yang menawarkan maupun berkeinginan untuk mendirikan pabrik karet.
“Belum ada investor yang mau membangun pabrik di daerah ini. Kemungkinan ada pertimbangan – pertimbangan. Seperti apakah getah karet petani kurang bagus atau lainnya,” demikian Kepala DP3K Kabupaten, Eddy Apriyanto melalui Kepala Bidang Perkebunan, Wahyu Hidayat. Kendati demikian, kata Wahyu, tidak menutup kemungkinan pula bakal ada investor yang melirik daerah ini untuk didirikan pabrik. Karena potensi bahan baku karet lumayan besar. Data yang tercatat jajarannnya luas kebun milik masyarakat mencapai 10.600 hektar. Mayoritas berada di wilayah Kecamatan Air Rami yang mencapai 3.275 hektar, Malin Deman 1.690 hektar dan sisanya menyebar di beberapa kecamatan lain.
“ Untuk luas perkebunan milik masyarakat cukup menjanjikan. Terkait kwalitas pun hampir sama dengan kebun karet milik petani diluar Kabupaten Mukomuko,” ujarnya.
Getah karet milik petani di daerah ini dibawa ke Padang, Sumatera Barat dan ada juga ke Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebelum dibawa ke pabrik. Petani menjual getah karetnya melalui pedagang pengumpul atau toke. “Harapan kita sama seperti petani agar di daerah ini ada pabrik karet. Selaian getah karet petani tidak lagi dibawa jauh keluar daerah. Yang nantinya akan berimbas cukup positif bagi petani,” ungkapnya. (900)