\"Di desa kami ada dua jembatan belly, namun kondisinya sudah rusak dan butuh perbaikan,\" katanya.
Menurut Suwondo, kedua unit jembatan tersebut ada yang ukuran 6 meter x 4 meter dan ada 4 meter x 3 meter. Namun semenjak dibangun tahun 2006 bersamaan dengan masuknya transmigrasi ke desa tersebut. Hingga saat ini belum pernah diperbaiki. padahal jembatan ini hanya kayu saja, yakni leger dan lantainya semua dari kayu. Akibatnya jembatan ini tidak bertahan lama.
\"Semenjak dibangun tahun 2006 lalu, hingga saat ini belum tersentuh perbaikan dari pemerintah,\" ujarnya.
Agar warga bisa melintas, sambung Suwondo, warga terpaksa bergotong royong mengganti lantai dan leger jembatan yang sudah lapuk dengan kayu yang baru. Akan tetapi kondisi tersebut tidak bertahan lama, sebab kayu cepat rusak, sehingga warga harus menggantinya dengan yang baru lagi. Oleh karena itu, dirinya berharap Pemda BS dapat membangunnya dengan jembatan bely permanen.
\"Usulan sudah sering kami sampaikan bahkan setiap tahun ke pemda dan juga dinas PU, kami harap dalam waktu dekat usul kami dikabulkan,\" harap Suwondo. (369)