Kotoran Sapi Hasilkan Uang Miliaran Per Bulan

Senin 23-05-2016,12:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEDURANG ILIR, Bengkulu Ekspress - Upaya peternak sapi bali di Desa Air Sulau, Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan (BS) dalam meningkatkan pendampatan patut diacungi jempol. Mereka tidak hanya menjual daging ternak untuk memperoleh uang, tetapi juga mengolahkotoran dan air kencing sapi menjadi pupuk kompos, kemudian dijual ke pasaran. \"Sudah satu tahun ini kami mengolah kotoran sapi dan kencing sapi menjadi uang,\" kata Ketua Kelompok Tani Sepakat, Desa Air Sulau, Lilik Ropi\'i, kepada BE usai menerima kunjungan Bupati BS dan profesor dari Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu (21/5). Sapi tersebut mampu memproduksi kotoran yang sudah diolah menjadi pupuk kompos sebanyak  5 kg. Kemudian satu ekor sapi juga mampu menghasilkan kencing 5 liter perhari. Satu kg kotoran sapi dijual dengan harga Rp 800 sedangkan satu liter kencing sapi dijual dengan harga Rp 15 ribu. \"Dari kotoran dan kencing sapi ini, perekor sapi mampu menghasilkan uang Rp 49 ribu,\" ujarnya. Dijelaskan Lilik, di Desa Air Sulau saat ini terdapat 1600 ekor sapi bali. Jika perekor sapi mampu menghasilkan uang Rp 49 ribu, maka dengan sapi sebanyak 1600 ekor tersebut, setiap bulannya peternak di  Desa Air Sulau mampu menghasilkan uang Rp 2,3 M. Dengan rincian penghasilan dari kotoran sapi sebesar Rp 192 juta per bulan dan hasil penjualan kencing sapi mencapai Rp 2,16 M. Dengan peternak sapi bali di desanya itu sebanyak 600 orang yang dibagi dalam 12 kelompok, maka setiap peternak mampu meraup untung hingga Rp 3,9 juta perorang. \"Dengan jumlah ternak 1600 ekor dan kami peternak ada 600 orang, maka hasil dari penjualan kotoran dan kencing sapi sekitar Rp 3,9 juta per peternak per bulan,\" urai Lilik. Lilik menambahkan, kotoran sapi tersebut diolah menjadi pupuk kompos sedangkan kencing sapi diolah menjadi pupuk cair yang disebut dengan nama pupuk cair organik (PCO). Pupuk kotoran dan kencing sapi bali ini sangat berguna untuk memupuk tanaman warga, baik itu tanaman di pekarangan hingga tanaman di ladang. Saat ini pupuk kompos dan PCO hasil dari sapi itu ini tidak hanya dijual pada petani BS saja, namun sudah merambah Kabupaten Kaur. Namun demikian, mengingat sapi selalu dikandangkan, peternak pun kesulitan mencari pakan. Oleh karena itu, lilik mengharapka adanya bantuan mesin pakan, agar pemudahkan peternak dalam pemenuhan kebutuhan pakan bagi sapi balinya. \"Saat ini pupuk hasil olahan kotoran dan kencing sapi sudah kami jual di BS dan juga Kaur, harapan kami peternak ada bantuan mesin pembuatan pakan bagi ternak,\" demikian Lilik. Profesor UGM Apresiasi Peternak Bengkulu Selatan Sementara itu, dalam rombongan Bupati meninjau langsung peternakan di Desa Air Sulau, ikut dosen dari Universitas Gajah Mada (UGM) tiga orang yang diketuai oleh  Profesor Budi Kuntoro. Ia  memberikan apresiasi atas peternakan di desa tersebut. Bahkan ke depan, dirinya siap membantu agar peternak dapat memahami tehnik dan tata cara beternak hingga hasilnya maksimal. \"Pemikiran peternak di BS ini sudah maju, namun perlu adanya transformasi teknologi agar ke depan hasil peternakan dapat semakin maksimal dan kami siap bekerja sama dengan pemda BS untuk mengembangkan peternakan di BS agar lebih maju lagi,\" terangnya. Bupati BS, H Dirwan Mahmud SH mengatakan, ke depan Pemda BS akan menjadikan Desa Air Sulau, kedurang Ilir sebagai desa percontohan pengembangan peternakan sapi bali di BS. Dirwan menyatakan, Pemda BS siap membantu dengan menganggarkan pada APBD BS untuk pengembangan ternak tersebut. Sehingga ke depan BS tidak hanya terkenal dengan pertanian semata, namun peternakan juga bisa dikenal. \"Pemda BS siap mendukung menjadikan Desa Air Sulau sebagai desa percontohan peternakan di BS,\" terang Dirwan.(369)

Tags :
Kategori :

Terkait