MUKOMUKO, Bengkulu Ekspress – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Mukomuko, Busra menyampaikan, untuk penahan erosi Sungai Retak yang berlokasi di Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai tidak diplotkan anggarannya di APBD Kabupaten Mukomuko.
“Terkait ancaman erosi sungai yang mengancam puluhan rumah penduduk pernah dibahas hingga ditingkat Banggar, tetapi tidak di anggarkan di APBD,” ujarnya.
Namun, pihaknya telah menyarankan agar eksekutif melalui dinas terkait menyampaikan proposal pembangunannya ke pihak Balai Sungai Sumatera Wilayah VII Bengkulu.
Menurutnya, kebutuhan anggaran untuk pembangunan itu besar yang mencapai Rp 6 miliar lebih. Bangunan yang tepat dibangun di pinggir sungai itu adalah pancang beton dan dilanjutkan pembangunan bronjong.
“Telah kita sarankan eksekutif mengusulkan ke pihak balai, karena anggaran di APBD belum mampu untuk menganggarkan secara keseluruhan untuk mencegah erosi sungai tersebut,” ujarnya.
Kendati demikian, tambah Busra, di lokasi itu selain dibangun pancang beton sebagai penahan, juga harus dibuat bronjong.
“Jika pihak balai hanya merealisasikan usulan eksekutif dibangun pancang penahan. Ini akan kita bahas kembali di legislatif. Tidak menutup kemungkinan anggaran untuk pembangunan bronjong diplotkan di APBD. Percuma jika hanya bronjong yang dibangun dulu. Sedangkan pancang penahan tidak. Karena bronjong tidak akan mampu menahan erosi sungai tersebut,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten, Apriansyah melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air, Zamhari ketika dikonfirmasi Bengkulu Ekspress mengaku, pihaknya telah mengusulkan pembangunan penahan erosi Sungai Retak di Kecamatan Sungai Rumbai dan Sungai Selagan di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko ke Balai Sungai Sumatera Wilayah VII Bengkulu. “Beberapa bulan lalu untuk penanganan erosi Sungai Retak dan Selagan telah kita usulkan ke balai. Saat ini tengah menunggu informasi lebih lanjut. Yang kemungkinan pihak balai tengah mengkaji lebih lanjut usulan tersebut,” katanya.
Ia mengakui, bahwa erosi di dua sungai tersebut mengancam rumah penduduk. Jika tidak segera di bangun tanggul sungai, maka tidak lama lagi rumah penduduk yang berada di pinggir dua sungai itu akan hanyut.
“Harapan kita usulan disetujui, sehingga pembangunan di pinggir Sungai Selagan dan Retak dapat segera dimulai,” harapnya. (900)