MUKOMUKO, BE – Pemda Mukomuko mengingatkan kepada petani padi agar mewaspadai serangan virus tungro. Pasalnya, beberapa waktu lalu virus tersebut telah menyerang belasan hektar padi sawah yang berlokasi di wilayah Majunto. Beruntung, virus yang mengancam itu dapat diatasi. Ini setelah padi tersebut dilakukan penyemprotan mengunakan insektisida.
“Beberapa waktu lalu ada virus Tungro. Virus itu berasal dari hama wereng menyerang tanaman padi. Telah kita lakukan penyemprotan insektisida dengan tujuan virus tersebut tidak menyebar,” demikian disampaikan Kepala DP3K Kabupaten Mukomuko, Eddy Apriyanto melalui Kepala Bidang Pertanian, Hary Mustaman.
Serangan hama wereng yang membawa virus tungro itu masih dibawah ambang batas, sehingga masih bisa dikendalikan agar tanaman tidak rusak. Tanaman padi yang diserang itu berumur 40 hari.
Ia juga menyampaikan, agar seluruh petani yang tanaman diserang virus yang sama agar segera diantisipasi supaya tidak menyebar dengan cara disemprot menggunakan insektisida berbahan aktif imidokloprit. Sementara itu, musim tanam (MT) satu bulan Oktober 2015 – Maret 2016 dari target seluas 8.980 hektar, terealisasi mencapai 8.997 hektar. Tanaman padi sawah itu tersebar disejumlah kecamatan. Yakni,Kecamatan Ipuh, Selagan Raya, Lubuk Pinang, XIV Koto, Air Manjuto dan V Koto. Untuk sasaran target MT dua yang dilakukan bulan April hingga September 2016 dengan luas sekitar 10 ribu hektar atau lebih luas jika dibandingkan pada MT satu. Untuk harga jual gabah kering panen (GKP) ditingkat petani Rp 4.200/kg. Harga tersebut masih tetap bertahan, setelah beberapa waktu lalu mengalami penurunan sebesar Rp 100/kg.
“Turunnya harga dikarenakan pengaruh panen raya yang dimulai sejak bulan Maret 2016 lalu. Kendati demikian, petani masih mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan,” demikian Hary. (900)