SEGINIM, BE - Adanya kegiatan pasar malam di Desa Pasar Baru, Seginim, membuat Wakil Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi SE MM geram. Selasa (5/4) malam sekitar pukul 21.00 WIB, ia mendatangi lokasi pasar malam tersebut. Namun sayangnya saat Gusnan tiba di lokasi, kegiatan pasar malam tutup.
\"Saya tidak mau di BS ini ada pasar malam lagi, jika ada berdiri harus tutup\" katanya.
Gusnan menjelaskan, alasan dilarangnya kegiatan pasar malam di BS, karena tidak mengantongi perizinan dari pemda.
Selain itu, juga para pelaku usaha permainan di pasar malam merupakan orang luar, sehingga uang yang beredar di pasar malam akan dibawa ke luar BS. Tidak hanya itu, pasar malam identik dengan perjudian, sehingga akan menyesatkan warga BS. Bahkan di lingkungan pasar malam sering ditemukan bungkus obat batuk yang dipastikan menjadi tempat mabuk-mabukan anak-anak muda BS.
\"Hadirnya pasar malam lebih banyak dampak negatifnya dari sisi positifnya, seperti adanya perjudian, uang yang beredar di pasar malam akan dibawa ke luar BS, serta banyaknya bungkus obat batuk di sekeliling pasar malam sebagai pertanda juga menjadi tempat mabuk,\" ujarnya.
Sebab itu Gusnan meminta agar pasar malam di Desa Pasar Baru Seginim dapat segera ditutup. Jika mengantongi perizinan, maka ia akan menelusuri oknum yang mengeluarkan perizinan tersebut.
\"Kalau ada izin, pasti ada oknum yang bermain dan itu akan saya telusuri, jika terbukti akan saya laporkan ke polisi untuk di proses hukum,\" ancamnya. Sementara itu Edi, selaku perwakilan pengelola pasar malam mengaku, bos pasar malam tersebut Iwan, orang dari Provinsi Lampung. Namun saat Wabup datang, Iwan sedang di Lampung.
Dikatakan Edi, di lokasi pasar malam tidak ada perjudian, bahkan sebelum membuka pasar malam, bosnya sudah mengantongi perizinan dari karang taruna pemerintahan setempat dan dari Polres BS.
\"Kami membuka pasar malam ini karena ada izinnya, bahkan izin keramaian dari Polres juga ada. Hadirnya pasar malam ini untuk hiburan rakyat dan kami juga tidak membuka perjudian,\" ujarnya. (369)