Seperti yang dilakukan terhadap dua pelaku cabul yang usianya 12 tahun ke bawah, dilakukan mediasi. Dari hasil mediasi, hanya satu berhasil dan satu lagi harus mediasi ulang.
\"Alhamdulillah, kami sudah melakukan mediasi terhadap korban cabul dengan pelaku cabul yang sama-sama umurnya masih dibawa 12 tahun, satu sudah berhasil dan satu lagi belum,\" katanya usai menggelar mediasi dengan didampingi pihak Bapas dan P2P2A di ruang kerja Sat Reskrim, Polres BS, Kamis (30/3).
Dikatakan Dona, pelaku cabul yang sudah berhasil damai dan kemarin sudah diserahkan pada orang tuanya untuk dibina, yakni Jenaka (12)-- nama samaran murid kelas 6 SD di Kecamatan Manna, sedangkan korbannya Suci (8) murid kelas 2 SD di sekolah yang sama dengan pelaku.
Aksi perkosaan oleh pelaku pada Kamis (19/11/15) sekitar pukul 06.30 WIB di belakang kelas. Saat itu korban sedang piket menyapu kelas., pelaku datang dan menarik tangan korban ke belakang kelas. Lalu mendorong korban hingga memperkosanya.
Sedangkan upaya mediasi yang belum berhasil untuk pelaku Kumbang (8) -- nama samaran--murid kelas 2 SD dengan korbannya Mawar (6) -Nama Samaran--murid TK, keduanya desa yang sama juga di Manna. Aksi perkosaan yang dilakukan Kumbang terhadap korban, Selasa (15/3) sekitar pukul 15.30 WIB di rumah teman korban.
Saat itu korban sedang bermain, kemudian diajak pelaku masuk ke rumah teman korban, kemudian oleh pelaku korban diperkosanya. Upaya mediasi antara pelaku dan korban cabul belum berhasil, lantaran pelaku hanya ditemani ibunya, sedangkan ayah pelaku serta neneknya tidak dihadirkan.
\"Karena ayah pelaku dan neneknya tidak hadir, upaya mediasi akan kami lanjutkan Senin (4/4) dan mewajibkan pelaku didampingi ibu, ayah dan neneknya,\" ujar Dhona.
Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2P2A) BS, Ny Isnaini Dirwan, yang ikut mendampingi upaya mediasi kemarin merasa prihatin dengan adanya pencabulan baik korban maupun pelaku yang masih dibawah umur.
Dengan kejadian ini, ia berharap menjadi perhatian para orang tua ke depan, agar lebih memperhatian anak-anaknya, sehingga tidak menjadi pelaku dan korban cabul lagi.
\"Semoga kejadian ini menjadi perhatian kita semua agar ke depan tidak ada lagi pelaku cabul dan korban cabul yang usianya dibawah umur,\" harapnya.(369)