BENGKULU, BE - Tanggal 9 Maret 2016, Indonesia akan dilewati jalur gerhana matahari. Bengkulu adalah wilayah pertama dilintasi gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 nanti.
Diharapkan akan banyak wisatawan mancanegara dan lokal untuk menikmati keindahan alam yang baru akan terjadi lagi dalam 250 tahun mendatang.
Selama abad ke-20 (1900-1999) telah terjadi 224 gerhana bulan dan 224 gerhana matahari dan sebagian diantaranya dapat dilihat dari Indonesia, yang salah satunya pada 11 Juni 1983. Di Bengkulu, gerhana matahari terjadi selama 2 menit. Saat matahari terbit, pukul 06.20 WIB dengan ketinggian 15 derajat, dan akan berakhir pada pukul 08.28 WIB.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengajak masyarakat maupun wisatawan untuk menyaksikan bersama-sama gerhana matahari pada 9 Maret mendatang. Dari 12 provinsi di Indonesia yang dilintasi gerhana matahari, Provinsi Bengkulu merupakan wilayah pertama yang dilintasi gerhana matahari total (GMT) dengan kepekatan 1,008 magnitundo, dengan kategori sangat pekat.
Gerhana matahari total pada posisi lintasan titik nol ini terjadi di Kabupaten Muko-muko tepat pada pukul 07.19, disebut sebagai puncak gerhana, dimana bulan akan menutupi matahari secara penuh. Kota Bengkulu sendiri, gerhana matahari juga terjadi meski tidak sepekat Muko-muko.
\"Meski tidak sepekat di Muko-muko, matahari akan tertutup 90% di Kota Bengkulu, jadi sebenarnya hampir sama dengan di Muko-muko, hanya selisih 10%. Ini sebuah fenomena alam yang sangat langka dan sebaiknya tidak kita lewatkan\" ujar Asisten Administrasi Umum Setda Pemprov, Sudoto.
Pemprov Bengkulu pun sudah menyiapkan tempat bagi masyarakat dan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk dapat menyaksikan gerhana matahari, di puncak Benteng Marlborough, sebuah benteng bersejarah yang indah, peninggalan kerajaan Inggris.
Gerhana di wilayah Bengkulu akan dimulai pukul 06.19 sampai dengan pukul 08.27 WIB. Puncak gerhana dimana keadaan menjadi gelap akan terjadi pukul 07.19 dan hanya berlangsung 1 menit 43 detik.
Acara di Benteng Malborough akan diawali dengan salat gerhana secara berjamaah yang juga akan diikuti oleh Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti. Masyarakat juga dapat menyaksikan puncak GMT melalui teropong yang sudah disiapkan dan akan mendapatkan penjelasan ilmiah mengenai fenomena alam ini dari para ahli.
Pejabat Sementara Kanwil Kemenag, H Bustasar MS MPd melalui Kepala Bidang Urais dan Binsyar Drs H Herman Yatim MM, diamini tim informasi Urais, M Ali Mustafa, mengimbau kepada seluruh Kemenag kabupaten/kota untuk menggelar salat gerhana (Kusyuf al Syams). \"Fenomena alam inipun diharapkan tidak dimaknai negatif, justru fenomena gerhana sebagai bukti keagungan Allah,\" ungkapnya.
Pelaksanaan salat dapat dilakukan, sekira pukul 06.19 WIB - pukul 08.28 WIB dan dilakukan lebih dari waktu tersebut maka sudah tidak terjadi gerhana lagi. \"Masyarakat Bengkulu bisa melihat gerhana matahari saat matahari terbit, dan saat itu kondisi akan redup kemudian keluar seperti cahaya senja, \" ujarnya. Dikatakan Herman Yatim, fenomena ini diharapkan tidak ada multitafsir negatif, apalagi fenomena alam ini juga pernah terjadi pada 33 tahun lalu tepatnya 18 Juni 1983. (247/400)