BENTENG, BE - Masih rendahnya harga tandan buah sawit (TBS) saat ini, membuat para petani di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menjerit. Pasalnya, petani menilai harga yang ditawarkan oleh tengkulak (toke) masih belum bisa mengimbangi biaya pengeluaran yang harus mereka keluarkan. Saat ini TBS ditingkat petani hanya dihargai Rp 1.000 per kilogram.
Zainal (50), warga desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Benteng mengaku,penurunan harga sawit ini memang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan tak mengalami perubahan hingga saat ini.
\"Saat ini harga TBS dari tangan petani hanya dihargai Rp 1.000 per kilogram. Ini dinilai belum seimbang, mengingat kebutuhan tananam sawit juga sangat banyak, baik itu untuk pupuk serta perawatan lainnya,\" ungkap Zainal.
Menanggapi kondisi ini, sebagai petani kecil ia memang tak bisa berbuat banyak dan tetap memanen TBS berapa pun harga yang ditetapkan. Akan tetapi, kami terpaksa mengurangi jadwal pemupukan sawit, jika biasanya tanaman sawit kami pupuk setiap 6 bulan, maka hal itu tak bisa lagi kami lakukan.
\"Jika tak dipanen, buah sawit akan terbuang sia-sia. Berapapun harga yang ditawarkan, buah sawit tetap saja akan kami jual demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,\" tambahnya.
Salah satu toke, Takim (37), warga Talang Empat, kecamatan Karang Tinggi mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab turun atau naiknya harga TBS. Sebab, toke hanya membeli buah sawit sesuai dengan ketetapan harga yang diberikan oleh perusahaan pengolahan CPO yang ada di kabupaten Benteng.
\"Tak bisa dipungkiri, harga sawit saat ini memang dirasa belum sesuai dengan modal yang harus dikeluarkan para petani. Meski begitu, kami tak bisa berbuat banyak, kami hanya membeli sesuai dengan harga jual yang ditetapkan pabrik,\" jelasnya.
Diakui Takim, saat ini harga jual ke pabrik hanya sebesar Rp 1.207,5. Dengan demikian, para toke hanya mampu membeli sawit dari petani dibawah harga tersebut dengan selisih mencapai Rp 200 per kilogram. Diantaranya, Rp 1.025; Rp 1.055 dan Rp 1.075. Perbedaan harga tersebut biasanya dilakukan atas faktor lokasi perkebunan sawit dan kualitas TBS milik petani.
Masih kata Takim, harga sawit saat ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan akhir tahun 2015 lalu.
\"Sebelumnya, kami hanya mampu membeli TBS dari petani dengan harga Rp 800-900 perkilogram. Kenaikan harga mencapai Rp 1.000 per kilogram ini baru terjadi sekitar seminggu yang lalu,\" ungkapnya.(135)