DPRD Provinsi Bengkulu Wacanakan Bangun Gedung Baru

Sabtu 13-02-2016,09:25 WIB

BENGKULU, BE - Pasca terbakarnya kantor atau gedung DPRD Provinsi Bengkulu pada 3 Februari lalu sehingga mengharuskan para pimpinan dan anggota dewan mengungsi ke ruangan fraksi-fraksi yang lebih sempit dan kurang memadai, membuat para anggota tersebut mewacanakan membangun kantor baru yang lebih refresentatif. Selain dikarenakan terbakar, anggota dewan juga beralasan gedung tersebut sudah cukup tua dibangun pada tahun 1984 atau 30 tahun yang lalu. Informasinya pembangunan gedung baru tersebut tetap di lokasi gedung yang ada saat ini. Hanya saja bangunannya diperbesar dan dibuat hingga berlantai 3.

Anggota Komisi III, H Edi Sunandar saat dikonfirmasi BE tak menampik adanya wacana tersebut. Ia bahkan mengaku pembangunan gedung DPRD tersebut bukan masalah setuju atau tidak, tapi sangat dibutuhkan. Pasalnya, gedung DPRD itu adalah simbol dari masyarakat se-Provinsi Bengkulu.

\"Pembangunannya kita serahkan sepenuhnya kepada Dinas Pekerjaan Umum sebagai SKPD teknis, yang jelas gedung yang refresentatif sangat kami butuhkan sebagai tempat menjalankan tugas sebagai wakil rakyat,\" ungkap Edi, kemarin (12/2).

Wacana tersebut akan disampaikan ke Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dalam waktu dekat ini dan kemungkinan akan masuk kedalam APBD perubahan yang akan dibahas bulan Juli mendatang.

\"Masalah kebutuhan anggaran kami tidak tahu menahu, silakan Dinas PU yang menghitungnya. Andaikan anggarannya belum cukup dalam APBDP nanti, bisa saja dibuat proyek tahun jamak hingga 2017,\" bebernya.

Disinggung mengenai gedung yang terbakar itu baru saja direhab akhir 2015 dan akan mubazir bila dirobohkan untuk pembangunan gedung yang baru, Edi menegaskan bahwa tidak ada kata mubazir, karena kemungkinan besar gedung tersebut tidak dirobohkan semuanya sehingga masih bisa digunakan.

Senada juga disampaikan anggota dewan lainnya, Arsop Dewana SE. Ia mengaku gedung yang ada selama ini memang agak sempit, misalnya ruang komisi hanya sebesar ruang rapat biasa, sehingga terasa sesak karena di dalamnya juga terdapat staf. \"Kalau bisa ruangnya dibesarkan lagi agar tidak sempit seperti sebelumnya. Telebih di komisi III anggotanya paling banyak mencapai 14 orang,\" ungkapnya.

Kritik Mantan Gubernur

Di sisi lain, Edi Sunandar juga mengkritik mantan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah yang memposting gedung terminal barang di Air Sebakul. Dalam postingannya itu, Junaidi menyebutkan daripada anggota dewan membangun gedung baru, lebih manfaatkan gedung terminal barang di Air Sebakul yang tidak terawat tersebut. Tempatnya juga strategis di pinggir jalan aspal.

\"Mantan gubernur tidak usah banyak komentar dengan menawarkan aset yang terbengkalai kepada DPRD. Selama jadi gubernur aset mana yang mampu dia urus, Mess Pemda saja masih terbengkalai sampai hari ini,\" ujar Edi dengan nada meninggi. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait