ARGA MAKMUR, BE - Sekitar 35 orang PNS lingkungan Pemkab Bengkulu Utara (BU) mulai dari guru serta pejabat SKPD berkumpul di kantor Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bengkulu Utara, Selasa (26/1) siang. Mereka berkumpul hendak memasukkan berkas kenaikan pangkat periode April, sementara pihak BKPPD sudah menutup pendaftaran sejak tanggal 23 Januari lalu.
Kepala BKPPD Kabupaten BU, Dullah SE, terlihat kesal dengan banyaknya PNS yang berkumpul di depan kantornya. Dullah menganggap puluhan PNS ini tidak mentaati surat edaran yang sudah dibuat sebelumnya. \"Dari awal kami sudah menyampaikan surat edaran ke seluruh SKPD, sesuai perintah dari BKN. Kami juga di-deadline oleh BKN untuk menyelesaikan berkas. Pertama kami menetapkan batas akhir tanggal 20 Januari, kemudian kami perpanjang tanggal 23 Januari, tetapi masih molor sampai hari ini. Untuk terakhir ini, kami menerima berkas sampai jam dinas selesai, besok kami sudah tidak lagi menerima berkas, tidak menerima alasan apapun,\" tegas Dullah. Jika PNS tidak memasukkan berkas maka terancam tidak naik pangkat per Oktober nanti.
Pantauan BE di lapangan, dari 35 PNS yang sudah terdaftar masih ada yang belum sampai di kantor BKPPD. Karena kebanyakan PNS yang belum memasukkan berkas ini dari kalangan guru, sementara ada guru yang baru ke Arga Makmur dari Kecamatan Putri Hijau dan Ketahun. BKPPD sendiri menerima berkas hanya sampai jam kerja, untuk Rabu (27/1) tidak akan menerima lagi.
Menurut Dullah, banyaknya PNS Guru yang belum memasukkan berkas padahal sudah dua kali pihak BKPPD menetapkan batas akhir memasukkan berkas karena kebiasaan mengusulkan PAK pada saat akan naik pangkat, hal inilah yang menjadi kendala. Karena pihak BKPPD juga mendapat deadline dari BKN, lantaran setiap data harus dientri mulai dari PAK I sampai PAK terakir, sementara personel di BKD terbatas.
\"Harapan kami kepada PNS guru kedepannya, apasalahnya mengusulkan PAK setiap tahun agar tidak terjadi kesulitan seperti sekarang. Bukan kami mempersulit atau menghambat, kami juga mendapat deadline dari BKN untuk mengentri data,\" pungkas Dullah.(167)