ARMA JAYA, BE - Kecelakaan tunggal melibatkan satu unit truk pengakut semen terjadi di Desa Pematang Sapan, Kecamatan Arma Jaya, Senin (18/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Truk warna kuning bernopol BD 8680 AK ini dikemudikan Hengki warga Kota Bengkulu. Truk yang dibawanya terbalik setelah mengalami patah as saat ditengah tanjakan sebelum kantor camat Arma Jaya. Meski supir tidak mengalami luka, semen sekitar 132 sak dengan total berat mencapai 9 ton langsung tumpah berserakan dipinggir badan jalan. Kondisi truk tidak mengalami kerusakan cukup parah, kaca depan dan samping pecah, bamper depan rusak, dan penyok dibagian kiri.
\"Namanya juga sial dek, tadi sebelum sampai disini ada tanjakan yang lebih tinggi lagi tidak ada masalah lancar-lancar saja. Tetapi waktu sampai di tanjakan ini ditengah-tengah as patah dan mesin langsung mati. Karena dibelakang ada kendaraan, saya langsung mengarahkan kearah kanan jalan. Kemudian mobil oleng ke kanan dan terbalik, tanjakannya curam dan disamping juga tanahnya licin, laju mobil saat mundur lumayan kencang,\" jelas Hengki.
Beruntung posisi mobil tidak menutupi badan jalan sehingga tidak menganggu pengguna jalan lain. Hal ini wajar mengingat jalur yang dilalui truk tersebut sempit. Semen tersebut hendak dibawa ke toko Sejahtera di Kota Arga Makmur dari toko Wira Karya di Kota Bengkulu. Hengki mengaku berjalan beriringan dengan dua truk didepan yang dibawa temannya, juga membawa material besi dan semen.
\"Saya dengan dua orang teman jalan beriringan, saya paling belakang. Dua orang teman saya melanjutkan perjalanan, saya menunggu mobil derek. Orang kantor sudah saya hubungi dan akan segera mengirimkan mobil derek,\" imbuh Hengki.
Beberapa warga sekitar membantu mengangkut semen ke pingggir jalan agar nanti saat truk di derek tidak mengalami kesulitan. Jalur yang dilintasi Herman dan teman-temannya ini sebenarnya tidak boleh dilintasi truk muatan beban. Selain jalan yang sempit, kondisi arus lalu lintas juga cukup ramai, karena tidak sedikit warga kota arga makmur melewati jalan ini jika ke Kota Bengkulu. Selain itu kondisi aspal diyakini tidak kuat menahan beban yang berat, sementara pengaspalan jalan ini belum lama selesai. Namun dengan alasan jalan lebih bagus Hengki dan teman-temannya mengindahkan aturan tersebut.(167)