ARGA MAKMUR, BE - Proyek pembangunan tiga unit pos kamling untuk tiga dusun dan pembangunan rumah adat di Desa Senali, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara menjadi perhatian warga sekitar. Proyek yang dalam pembangunannya menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tersebut dinilai tidak tepat sasaran dan mubazir karena tidak berfungsi untuk mengentaskan kemiskinan. Selain itu pembangunan tiga unit pus kamling dan satu unit rumah adat ini tanpa musyawarah.
\"Membangun tiga pos kamling di tiga dusun, informasinya dana yang digunakan Rp 36 juta. Kita sebagai warga yang tahu kondisi lingkungan desa kami seperti apa menilai jika pembangunan tersebut mubazir. Apa salahnya pembangunan pos kamling satu saja, sisanya digunakan untuk memperbaiki fasilitas lain,\" jelas Dede, warga Desa Senali.
Kepala Desa Senali, A Sikin saat dikonfirmasi membantah apa yang dikatakan warganya tersebut. Pelaksanaan proyek menggunakan DD tahun 2015 Rp 300 juta sudah tepat sasaran, menurut A Sikin. Hanya saja ia menilai ada karakter masyarakat di suatu desa yang menilai proyek tersebut suka dan tidak suka.
\"Kegiatan yang kita lakukan sudah sesuai prosedur desa. Saya memahami jika suatu desa pasti ada warga yang menilai suka dan tidak suka apa yang sudah dikerjakan. Jika dikatakan tidak tepat sasaran dan dijadikan proyek asal-asalan itu tidak benar,\" pungkas A Sikin saat di konfirmasi melalui telepon.(167)