KEPAHIANG, BE - Menjelang pelaksanaan Pilkada tanggal 9 Desember mendatang, harga komoditi cabai merah di Kepahiang mengalami kenaikan. Penyebab naiknya harga komoditi cabai saat ini dikarenakan musim hujan sehingga banyak petani cabai yang mengalami gagal panen.
\"Biasanya cabai merah dijual Rp 20 ribu saat ini sudah dijual sekitar Rp 40 ribu per kilogramnya. Harga cabai sudah berangsur-angsur naik karena pasokan cabai untuk di Kepahiang turun yang disebabkan tengah musim hujan dan petani banyak yang gagal panen,\" ujar Meri (39), pedagang cabai Pasar Kepahiang.
Dikatakannya, pihaknya terpaksa menjual cabai dengan harga tinggi karena produksi menurun dari petani akibat cuaca buruk dan juga pasokan cabai yang sulit didapat.
\"Cabai ditingkat petani di Kepahiang kadang kala kosong, kalaupun ada banyak pedagang tidak kebagian saat ini,\" jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai ditengah cuaca buruk biasa terjadi. Selain beberapa petani enggan ke ladang miliknya, sebagian besar tanaman cabai petani juga mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan gagal panen.
\"Produksi cabai petani juga menurun jika sering turun hujan apalagi intensitas hujan tinggi dan turun seharian,\" jelasnya.
Sementara itu, salah seorang ibu rumah tangga (IRT), Levy (30) menyampaikan tingginya harga cabai tidak membuat pihaknya untuk tidak membeli komoditi cabai tersebut.
\"Kalaupun harga cabai tinggi tetap saja kami beli, biasanya dalam porsi yang banyak saat ini hanya sedikit saja, cukup untuk memasak saja.\" katanya. (505)