Salah satu agen gas elpiji, Hermen, warga Gunung Alam, mengaku sudah sejak bulan Juli kesulitan mendapatkan stok gas elpiji ukuran 3 kilogram. Padahal dia sudah meminta jumlah gas elpiji, tetapi saat tabung tersebut datang tidak sesuai dengan jumlah yang ia pesan.
\"Tepatnya setelah lebaran dek, saya sudah mulai susah dapat elpiji 3 kilogram. Misalnya jika saya meminta 500 tabung gas, yang datang hanya 50 sampai 80 saja. Banyak pelanggan saya yang beralih ke tabung gas 12 kilogram. Jika ditanya masalahnya apa saya tidak tahu, secara tidak langsung memang pelanggan berkurang karena stok langka, kita tidak bisa berbuar banyak jika pelanggan bertanya mengapa selalu kehabisan,\" jelas Hermen.
Bupati Bengkulu Utara, Dr Ir HM Imron Rosyadi MM MSi mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini terjadi memang dari pasokan dari pertamina memang kurang, tidak bisa memenuhi kuota gas elpiji 3 kilo diseluruh daerah. Dua SPBE di Nakau dan Pelabuhan Pulau Baai, suplai dari pertamina juga berkurang sehingga berdampak terhadap pasokan di daerah, dengan demikian bukan stok dari SPBE yang berkurang melainkan pasokan dari Pertamina yang berkurang.
\"Untuk saat ini kita berharap pasokan dari pertamina bisa normal kembali, kejadian seperti ini kan sudah pernah terjadi sebelumnya. Langkanya gas elpiji 3 kilo ini karena stok dari pertamina berkurang, bukan dari SPBE yang kita miliki,\" pugkas Bupati. (167)