KEPAHIANG, BE - Areal perikanan berupa kolam-kolam ikan air tawar di Kabupaten Kepahiang semakin menyempit. Ini lantaran banyaknya lokasi yang sebelumnya berupa kolam-kolam dijadikan warga menjadi perumahan. Hal ini terungkap dari hasil pelaksanaan hearing antara Komisi II DPRD Kepahiang bersama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kepahiang, kemarin.
\"Kondisi lahan yang sebelumnya dijadikan tempat budidaya ikan dan saat ini sudah dialihfungsikan untuk perumahan sudah banyak terjadi di Kepahiang. Dari hasil hearing bersama dengan pihak Disnakan tadi, pihaknya juga membenarkannya,\" ujar Ketua Komisi II DPRD Kepahiang Sopianto SE.
Dikatakannya, selain kolam ikan yang dijadikan lokasi perumahan, juga banyak terdapat lahan persawahan yang juga banyak dijadikan untuk lokasi perumahan. Padahal sebagian sawah petani juga banyak dimanfaatkan untuk pengembangan ikan air tawar apabila kondisi pasokan air sawah berlebih.
\"Mungkin saat ini yang tetap banyak budidaya ikannya hanya di wilayah Danau Suro saja, sedangkan pengembangan ikan air tawar lainnya yang banyak digalakkan petani sudah sangat jarang akibat alih fungsi ini,\" terangnya.
Sementara Kadisnakan, Ir Romlan A Ghani MPA melalui Kabid Perikanan, Rukismanto SPi menyampaikan, kondisi penyempitan areal perikanan di Kepahiang saat ini tidak sampai membuat pasokan ikan terhambat kepada masyarakat.
\"Memang saat ini sudah banyak areal perikanan yang dialihfungsikan, hanya saja kondisi ini tidak mempengaruhi ketersediaan ikan bagi masyarakat,\" akunya. Rukismanto mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak soal penyempitan areal perikanan di Kepahiang saat ini. Hal ini karena sudah beberapa bulan terakhir ini pasokan air ke kolam-kolam milik petani juga mengalami penurunan.
\"Untuk jumlah ketersediaan ikan dan juga lahan tempat budidaya ikan tahun 2015 ini belum kita lakukan pendataan. Hanya saja beberapa daerah yang sebelumnya daerah yang memiliki ketersediaan air yang cukup saat ini mulai berkurang lantaran musim kemarau,\" singkatnya.(505)