PASAR MANNA, BE – Meskipun masih menjalani masa tahanan di Rutan Kelas II Manna, Yayan, narapidana kasus narkotika jenis ganja, tetap bisa berkarya. Ia bahkan mampu mencetak siswa-siswi penari tingkat nasional. Sebab penari didikannya bersama Densi, eks napi kasus dugaan korupsi pada kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) -- yang sudah bebas beberapa waktu lalu, sedang ikut lomba tari tingkat nasional di Provinsi Sumatera Selatan.
Densi didampingi Yayan mengatakan, anak-anak didikan mereka sedang mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Nasional mewakili Provinsi Bengkulu.
Sebab sebelumnya para penari asal BS itu berhasil merai juara pertama pada FLS2N Tingkat Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu dan berhak mewakili Provinsi Bengkulu tingkat nasional. Mereka adalah 2 orang siswi SMAN 1 BS penari terbaik tingkat pelajar SMA dan 5 orang siswi SMPN 1 BS yang juga merupakan penari terbaik tingkat pelajar SMP. Meskipun Yayan dikurung di Rutan dan Densi baru saja bebas dari penjara, keduanya tetap memberikan karya terbaik bagi BS yakni tetap rela melatih siswi-siswi untuk menari. Jadi saat latihan, anak-anak diizinkan masuk ke Rutan. “Untuk latihan, anak-anak diizinkan masuk ke rutan,” ujar Densi.
Ditambahkan Densi, gerakan tari bagi siswi tersebut merupakan hasil karya Yayan, sedangkan dirinya hanya membantu saja. Untuk penari SMA, kedua siswi itu membawakan tarian dengan judul rintihan, sedangkan ke-5 siswi SMP menarikan tarian dengan judul aghapan (harapan).
Lahirnya kedua tarian ini, sambung Densi, dari pengalaman Yayan dan Densi selama ditahan di Rutan Kelas II B Manna BS. Namun siapa sangka tarian yang menceritakan pengalaman napi dan mantan napi ini mampu menjadi terbaik tingkat Provinsi Bengkulu dan bisa tampil tingkat nasional.
“ Mohon do’a restunya, agar anak didik kami mampu meraih prestasi terbaik tingkat nasional pada kegiatan FLS2N di Palembang yang berlangsung mulai hari ini (kemarin, red) hingga 25 Agustus,” harap Densi.(369)