KOTA MANNA, BE – Anggota Komisi 3 DPRD Bengkulu Selatan (BS), Drs Dahun Rosyadi, mengaku geram dengan rendahnya harga buah tandan segar (TBS) kelapa sawit dalam satu bulan terakhir. Apalagi saat ini harga TBS saat ini sudah mencapai titik sangat rendah, yakni hanya Rp 500 per kg hingga Rp 400 per kg. Dengan rendahnya harga ini, Dahun mengungkapkan, pihaknya akan memanggil 2 perusahaan pengolahan kelapa sawit menjadi minyak mentah (CPO) yakni PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL) di Desa Sukajaya, Kedurang Ilir dan PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) di Desa Nanjungan, Pino Raya. “Rendahnya harga TBS ini telah membuat petani sawit merugi, untuk itu kami aka panggil pihak manajemen kedua PT tersebut,” katanya, yang mengaku pemanggilan tersebut dalam waktu dekat ini. Menurut politisi PKPI BS ini, pemanggilan manajemen kedua PT tersebut untuk meminta penjelasan dasar PT tersebut menetapkan harga pembelian TBS dengan harga rendah seperti saat ini. Sebab, sebelum kehadiran kedua PT ini di BS, harga sawit tidak pernah serendah saat ini. Seharusnya, kata dia, kehadiran kedua PT ini dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat dengan harga TBS yang standar. Bukan menjadikan petani sawit tambah sengsara. “Kalau tidak akan memberikan kesejahteraan bagi petani sawit, untuk apa kedua PT ini hadir di BS,” sesalnya. Menurutnya, sebelum ada PT pengolahan sawit masuk ke BS, harga sawit pernah mencapai Rp 1300 per kg dan paling rendah mencapai Rp 500 per kg. Hal itu pun suatu kewajaran, karena tempat menjual TBS ke luar daerah. Namun, saat ini perusahaan pengolahan sawit sudah berada di tengah-tengah masyarakat BS, seharusnya harga selalu normal, sehingga memberikan dampak positif bagi petani sawit di BS. “Kami kecewa kehadiran kedua PT sawit ini, bukannya membuat petani sawit sejahtera, malah sebaliknya membuat petani semakin sengsara,” tandas Dahun.(369)
Dewan BS akan Panggil Pimpinan Perusahaan Sawit
Kamis 13-08-2015,12:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :