“ Masih ada petani kita tidak mengunakan varietas unggul dengan alasan mahal. Sedangkan benih dari hasil sawah sendiri dengan alasan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya,” katanya.
Padahal, jelas Sukiman, pengunaan benih sendiri dengan varietas unggul sangat jauh berbeda. Untuk varietas unggul lebih tahan lama, hasil produksi lebih besar dan lainnya. Dicontohkannya petani mempunyai luas tanam satu hektar mengunakan varietas unggul, pemupukan yang sesuai dengan seharusnya dapat memproduksi rata – rata diatas 8 ton lebih. Sedangkan petani yang hanya menggunakan benih dari tanaman sendiri, pemupukan tidak sesuai aturan. Untuk mendapatkan empat ton saja sangat sulit. Ini telah dibuktikan disejumlah wilayah sentra tanaman padi. “ Masih ada petani yang tidak mau mengikuti masukan dan saran dari tenaga penyuluh dilapangan. Seperti di wilayah Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya dan sekitarnya,” katanya. Kendati demikian, lanjut Sukiman, jajarannya tetap berusaha semaksimal mungkin. Agar petani yang masih menggunakan pola lama dapat merubah menjadi pola menanam yang baik dan benar. “ Saya menilai petani kita mampu untuk membeli benih dan pupuk. Tinggal lagi merubah pola lama dengan pola yang sebenarnya,” ucapnya. (900)