Rektor UMB, H Ahmad Dahsan SH MA menuturkan, mahasiswa mutlak harus ikut serta berpartisipasi aktif dalam menyambut pelaksanaan MEA ke depan. Menurut dia, peran tersebesar yang bisa diperankan oleh universitas adalah mengolah kemampuan bahasa asing.
\"Kalau kita melihat tingkat kemampuan bahasa tenaga kerja kita, rasanya kita pantas prihatin, masih sangat jauh dari standar. Coba kita lihat Filipina. Mengapa tenaga keperawatan Filipina itu bisa laku sangat kompetitif dalam pasar tenaga kerja global. Itu karena kemampuan bahasa mereka,\" kata Ahmad Dahsan, saat diwawancarai BE usai membuka Seminar Daerah Kewirausahaan yang mengangkat tema \'Persiapan Bangsa Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN\' tersebut.
Ia meneruskan, salah satu langkah yang harus diambil dalam menghadapi MEA membludaknya jumlah tenaga kerja warga ASEAN yang akan masuk dan bersaing dengan tenaga kerja yang ada di Indonesia.
\"Untuk lulusan UMB tidak perlu khawatir. Kita sudah menjalin relasi dengan banyak pihak untuk mengembangkan bakat wirausaha kita dengan pihak luar. Misalnya, kita sudah bekerjasama dengan pemilik Alfa Mart. Silahkan alumni kita berlatih di Alfa Mart agar bisa membuka sendiri usaha retail semacam itu. UMB sendiri akan mendirikan rumah sakit yang juga akan menjadi penampung tenaga kerja lulusan UMB sendiri,\" paparnya.
Tak hanya pada bidang tenaga kerja, lanjutnya, mahasiswa juga harus berperan aktif dalam meningkatkan produktifitas masyarakat. Peran tersebut sangat dibutuhkan dalam hal membantu masyarakat dalam menyelesaikan urusan administratif atas kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah.
\"Ada program pemerintah yang bisa mendongkrak daya produktif masyarakat, misalnya program Alokasi Dana Desa. Dana ini kalau dikucurkan tanpa didampingi oleh orang-orang yang paham administrasi bisa-bisa banyak kepala desa yang masuk ke penjara. Karena memang sulit sekali pertanggung jawaban administrasi ini. Makanya mahasiswa harus berperan serta,\" ungkapnya.
Ketua Panitia Izwan Nopriadi, mengatakan, seminar daerah kewirausahaan dan bazar ini dilaksanakan selama sepekan ke depan atau hingga Minggu, 14 Juni 2015. Dalam bazar sendiri, mahasiswa memberikan kesempatan kepada para mahasiswa maupun para pengusaha dilingkungan kampus untuk menjajakan dagangannya.
\"Diantaranya ada yang berjualan pakaian muslim, ikan hias, buku, dan lain-lain. Selain Seminar Daerah ini juga ada lomba futsal, bedah buku, festival band, pemutaran film, dan sebagainya. Ini merupakan upaya kita untuk meningkatkan peran mahasiswa dalam menghidupkan suasana kewirausahaan dalam diri mahasiswa, khususnya dalam menghadapi MEA yang sebentar lagi akan diterapkan,\" demikian Izwan.
Seminar Daerah Kewirausahaan semula direncanakan menghadirkan anggota DPRD Provinsi Bengkulu Agung Gatam SE, Konsultan Ekonomi Afri Erisman PhD, dan Pimpinan Bank Syariah Mandiri. Namun karena alasan teknis, Agung Gatam tidak ikut serta sebagai pembicara.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh ratusan mahasiswa UMB, namun sejumlah calon mahasiswa juga tampak ikut antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan BEM UMB ini. Meski mengambil ruang yang terbatas, namun tak mengurangi semaraknya acara ini. (026)