MUKOMUKO, BE - Sekitar 15 warga penyandang disabilitas atau cacat tubuh, tetapi masih produktif di wilayah kabupaten Mukomuko mendapat pelatihan wirausaha, mengasah batu akik. Pelatihan itu bertujuan agar para penyandang disabilitas tetap hidup mandiri atau tanpa bergantung dengan orang lain. “ Belasan penyandang disabilitas itu masih produktif dan kita latih dengan keterampilan. Karena saat ini trennya batu akik. Kita latih mereka (disabilitas) memotong dan mengasah batu akik,” ujar Kepala Dinsos Nakertrans Kabupaten, Haryadie Nazar melalui Kepala Bidang Sosial, Suyoso kepada Bengkulu Ekspress kemarin. Pelatihan yang berlangsung di halaman SKPD itu, para penyandang disabilitas tampak sangat bersemangat dan mempunyai skill atau kemampuan yang bagus.
Dari pelatihan dengan harapan agar mereka (Penyandang disabilitas) bisa membuka usaha sendiri. Karena dalam membuka usaha itu modal tidak besar dan penghasilan cukup lumayan. “ Kita kalikan saja satu cincin upahnya mengasahnya hingga Rp 20 ribu. Yang hanya menghabiskan waktu sekitara beberapa jam saja. Jika dikali satu hari ada pesanan 10 cincin. Hasilnya sangat lumayan besar,” katanya. Salah seorang peyandang cacat, Parimis menyampaikan pelatihan yang dilakukan pemda Mukomuko sangat bagus. Dia mengharapkan selain pelatihan diberikan secara berkesinambungan. Juga adanya berupa bantuan dari pemerintah. Paling tidak modal usaha. “ Kita harap ada bantuan dalam membuka usaha itu khususnya bagi penyandang disabilitas seperti kami ini yang tidaka punya modal,” harapnya. (900)