Dipukul Ayah, Patah Tulang Rusuk

Rabu 03-06-2015,11:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KOTA MANNA, BE - Egi (15) dan Apdil (7), buah hati almarhum Mi (36) yang ditemukan tewas tergantung di pohon mangga dan Miri Asmi (35) warga Lubuk Ladung, Kedurang Ilir, saat ini masih dirawat di RSUD Manna Bengkulu Selatan (BS), saat ini kondisinya mulai membaik. Namun keduanya masih trauma akibat dipukul ayahnya dengan kukuran kelapa yang terbuat dari kayu.

Egi sendiri mengalami patah tulang rusuk sebelah kanan dan mengalami pendarahan dalam. Sehingga darahnya harus disedot. Sedangkan adiknya, Apdil mengalami bengkak telinga sebelah kanan dan bengkak pada bahu sebelah kanan.

“Kedua anak saya, sebelumnya sempat kritis, namun saat ini sudah membaik, namun masih trauma,” kata Miri asmi saat disambangi di RSUD Manna.

Diceritakan Miri, selama ini keluarganya sangat rukun. Namun 6 bulan terakhir ini suaminya itu mengalami perubahan drastis. Suaminya itu menjadi cemburu buta. Ketika Miri berbicara dengan pria lain meskipun itu masih saudara, maka ia akan marah.

Sebelum suaminya itu ditemukan tewas gantung diri, pada Sabtu (30/5) pagi suaminya itu pamit mau ke kebun di Lampung. Namun pas tengah malam, pada Sabtu malam minggu itu, suaminya pulang ke rumah, lalu mengetuk pintu. Saat itu dirinya sempat tidak percaya, dan tidak langsung membukakan pintu. Rupanya saat dirinya kebingungan, sang suami langsung emosi.

Sehingga terjadilah ribut mulut antara dirinya dengan almarhum. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saya pergi dari rumah dan ke rumah keluarga kami,” ujar Miri. Ditambahkan kakak Meri, M Syaino (50), disaat Meri tidak di rumah, almarhum sepertinya gelap mata hingga tega menganiaya anak kandungnya sendiri. Padahal, sambung Syaino, Apdil itu sangat dekat dengan almarhum. Bahkan Apdil selalu bersama almarhum disaat almarhum di rumah.

“Padahal Apdil itu sangat manja pada almarhum, namun semuanya sudah terjadi, saat ini kami kami harus selalu sabar menghadapi cobaan yang maha dahsyat ini,” demikian Syaino. Sekedar mengingatkan almarhum, sebelumnya ditemukan warga pada Minggu (31/5) pagi sekitar pukul 02.00 WIB sudah tidak bernyawa tergantung di pohon mangga belakang rumah warga di Desa Lawang Agung, Kedurang dengan menggunakan kain panjang. Kemudian siangnya jenazahnya sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat. (369)

Tags :
Kategori :

Terkait