ARGAMAKMUR, BE - Setelah dihebohkan beredarnya beras sintetis, masyarakat siap-siap menambah pengeluarannya, lantaran jelang Ramadhan tahun 2015 harga sembilan bahan pokok (sembako) mulai merangkak naik.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Siti Qoriah Rosdiana, mengatakan, saat ini harga sembako mulai beranjak naik kisaran Rp 500 hingga Rp 1.000. Salah satu contohnya telur. Harga tersebut belum merata di terapkan oleh para pedagang lantaran pedagang masih ada yang menjual stok lama.
\"Harga sembako kini mulai merangkak naik, ada banyak faktor yang mempengaruhinya terlebih jelang Ramadhan saat ini, faktor kenaikan BBM, bahan baku yang menipis sehingga memicu pedagang menjual dengan harga tinggi. Namun sampai saat ini belum semua pedagang sembako menerapkan kenaikan sembako yang dijualnya,\" kata Siti belum lama ini.
Ditambahkannya, pihaknya akan terus memantau kenaikan harga sembako ini. Jika ada pedagang yang menjual Sembako tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) pihaknya akan mengambil tindakan agar tidak memberatkan pembeli.
\"Kita akan pantau terus kenaikan harga jelang ramadhan ini, apa nantinya akan dilakukan oprasi pasar atau tidak kita akan simpulkan. Jika ada permainan harga dari oknum pedagang tentu kita akan berikan tindakan tegas,\" imbuhnya.
Sekali lagi, Siti memberikan pendapat terkait beras sintetis yang beredar masuk ke Indonesia akhir-akhir ini. Dikatakan Siti, mengenai beras sintetis pihaknya hingga saat ini belum menemukannya beredar di Kabupaten Bengkulu Utara.
\"Untuk beras sintetis kita belum temukan, kita juga telah berkoordinasi dengan seluruh camat di Kabupaten Bengkulu Utara, untuk dapat bekerja sama memantau di pasar-pasar tradisional. Keberadaan beras plastik tidak menjadi pengaruh kenaikan harga sembako,\" demikian Siti.(167)