MUKOMUKO, BE – Petani di wilayah Kabupaten Mukomuko, khususnya di kecamatan Selagan Raya, sejak beberapa minggu terakhir kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi jenis urea yang diperuntukan penyubur tanaman padi. Kondisi tersebut petani mengkhawatirkan tanaman padinya tidak tumbuh subur dan akan mengurangi produksi. “Para petani baru saja mulai menanam. Pupuk jenis urea tidak ditemukan sama sekali,” kata Petani Kecamatan Selagan Raya, Barlian. Lahan persawahan di kecamatan itu mencapai sekitar 650 hektar terpaksa menggunakan pupuk yang ada. Seperti ponska, SP36 dan ZA. Dia mengharapkan pupuk urea yang dibutuhkan sesegera mungkin didistribusikan. Karena, kuota pupuk urea bersubsidi tersebut sudah diatur peruntukan dan kebutuhannya. “ Kita harap pihak – pihak terkait segera mendistribusikan pupuk urea. Karena disetiap kios tidak ditemukan pupuk tersebut,” bebernya. Menurutnya, tidak ada pupuk urea dipastikan berdampak pada produksi gabah. Padahal produksi gabah di wilayah itu cukup bagus. Rata – rata mencapai tujuh ton per hektar. “ Produksi gabah mengalami kenaikan dari sebelumnya hanya lima ton per hektar. Jika tidak ada pupuk urea sangat memungkinkan produksi bakal mengalami penurunan,” pungkasnya. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten, Eddy Apriyanto melalui Kepala Bidang Pra Sarana dan Sarana, Elsandi Ultria Dharma menyampaikan pupuk urea khususnya di wilayah kecamatan Selagan Raya, tidak langka. Tetapi, terjadi keterlambatan yang disebabkan peralihan distributor. Yang sebelumnya oleh perusahaan Dohar beralih ke PPI. Saat ini tengah dalam proses dan telah direkomendasikan DP3K. Yang selanjutnya akan disampaikan ke PT Pusri. Dia memperkirakan dalam minggu ini pupuk urea tersebut telah didistribusikan kembali di wilayah kecamatan tersebut. “ Jika kita lihat dari penyerapan pupuk urea, Januari hingga Mei. Kebutuhan pupuk urea di kecamatan itu dinilai cukup. Jumlah pupuk yang telah di distribusikan mencapai 101 ton,” demikian Elsandi. (900)